Sosialisasi polisi untuk menyebarkan hukum tidak selalu berjalan dengan baik. Meskipun ada beberapa contoh yang menunjukkan efektivitas sosialisasi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi suksesnya proses sosialisasi.
Di Wonosobo sendiri terutama di Mojotengah , penyebaran hukum melalui sosialisasi di kalangan pelajar berjalan dengan baik , terutama di SMP dan SMA.
Di umur remaja masih rawan terjadi pelanggaran hukum seperti bullying,narkoba , kekerasan dan sebagainya.
Sosialisasi polisi kepada pelajar memiliki pengaruh yang signifikan dalam mencegah kenakalan remaja dan meningkatkan kesadaran hukum. Â
Program sosialisasi yang dilakukan polisi, membantu pelajar memahami pentingnya menjauhi tindakan negatif seperti narkoba dan tawuran, serta memotivasi mereka untuk mengembangkan potensi diri secara positif.
Kegiatan penyuluhan hukum di sekolah-sekolah, memberikan pemahaman tentang peraturan lalu lintas dan hukum lainnya, yang berkontribusi pada perilaku disiplin pelajar. Sosialisasi juga mempererat hubungan antara polisi dan pelajar, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pembelajaran.Â
Pendidikan berlalu lintas yang diberikan kepada pelajar di Kabupaten Wonosobo menunjukkan peningkatan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan penurunan angka kecelakaan.
Secara keseluruhan, sosialisasi polisi berperan penting dalam membentuk perilaku positif di kalangan pelajar.
Melihat kondisi sekarang bagaimana polisi yang banyak melakukan pelanggaran dari judi online, kekerasan terhadap masyarakat, sosialisasi bukan hanya dibutuhkan oleh pelajar namun polisi itu sendiri?
Polisi mengukur respon pelajar terhadap pesan sosialisasi melalui beberapa metode, antara lain:
Pre-test dan Post-test yaitu Menggunakan evaluasi sebelum dan setelah sosialisasi untuk mengukur perubahan pemahaman pelajar, di mana hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang keselamatan berlalu lintas.