Kepolisian memilih sekolah untuk sosialisasi berdasarkan beberapa kriteria, termasuk Kebutuhan Sosial Sekolah yang mengalami masalah seperti bullying atau kenakalan remaja menjadi prioritas, seperti yang dilakukan Polres Wonosobo untuk mencegah bullying.
Kegiatan sosialisasi sering kali merupakan program usulan dari pihak sekolah.
Juga Sekolah-sekolah yang mudah dijangkau dan memiliki populasi pelajar yang tinggi juga dipertimbangkan, untuk memaksimalkan dampak sosialisasi.
Kepolisian bekerja sama dengan dinas pendidikan dan pihak sekolah untuk menentukan lokasi yang tepat Sosialisasi Polsek Mojotengah Wonosobo: menyebarkan kesadaran hukum di kalangan pelajar
Polsek Mojotengah berperan sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, memberikan pelayanan yang konsisten, terutama dalam pengaturan arus lalu lintas dan pengamanan di lokasi-lokasi ramai.
Tapi masyarakat masih banyak yang mengeluh tentang respon yang kurang cepat dalam menangani kasus.
Melaksanakan kegiatan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan macet dan kecelakaan, serta menyeberangkan anak sekolah untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
Itu merupakan tugas polisi secara tertulis tapi faktanya di lapangan berbeda , di Mojotengah terutama di kalibeber yang ramai dengan anak sekolah SMP dan mahasiswa dalam penyebrangan di atur oleh satpam UNSIQ dan dibantu oleh guru maupun petugas MTSN 2 Mojotengah,seolah setempat.
Mengedukasi masyarakat tentang hukum dan peraturan yang berlaku, serta memberikan himbauan untuk tertib berlalu lintas.Â
Itu berjalan sesuai dengan aturan , polisi Mojotengah membuat plang yang diberi cctv tersembunyi untuk memudahkan dalam patroli dan jika dilanggar ditindaklanjuti di kemudian hari.
 Bekerja sama dengan instansi terkait dalam penanganan bencana dan situasi darurat, serta dalam kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat.