Program sosialisasi yang dilakukan polisi, membantu pelajar memahami pentingnya menjauhi tindakan negatif seperti narkoba dan tawuran, serta memotivasi mereka untuk mengembangkan potensi diri secara positif.
Kegiatan penyuluhan hukum di sekolah-sekolah, memberikan pemahaman tentang peraturan lalu lintas dan hukum lainnya, yang berkontribusi pada perilaku disiplin pelajar. Sosialisasi juga mempererat hubungan antara polisi dan pelajar, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pembelajaran.Â
Pendidikan berlalu lintas yang diberikan kepada pelajar di Kabupaten Wonosobo menunjukkan peningkatan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan penurunan angka kecelakaan.
Secara keseluruhan, sosialisasi polisi berperan penting dalam membentuk perilaku positif di kalangan pelajar.
Polisi mengukur respon pelajar terhadap pesan sosialisasi melalui beberapa metode, antara lain:
Pre-test dan Post-test yaitu Menggunakan evaluasi sebelum dan setelah sosialisasi untuk mengukur perubahan pemahaman pelajar, di mana hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang keselamatan berlalu lintas.
Survei dan Angket: Mengumpulkan data dari pelajar melalui angket yang menilai pemahaman dan sikap mereka terhadap materi yang disampaikan, seperti dalam program sosialisasi lalu lintas .
Interaksi Langsung: Melibatkan diskusi dan tanya jawab selama sesi sosialisasi untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pelajar mengenai pemahaman mereka terhadap materi.
Observasi dan Umpan Balik: Mengamati perubahan perilaku pelajar setelah sosialisasi dan mengumpulkan umpan balik dari guru atau pihak sekolah tentang dampak sosialisasi tersebut
.
Dengan metode-metode ini, polisi dapat mengevaluasi efektivitas pesan sosialisasi mereka kepada pelajar.