Mohon tunggu...
Natasha Elizabeth Ruwina
Natasha Elizabeth Ruwina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

꒰⸝⸝₊ʚ🍄ɞ┊Natasha ꒱

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Manusia Praaksara Terhadap Perkembangan Manusia Sekarang

8 November 2023   12:29 Diperbarui: 8 November 2023   12:48 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Manusia mengalami perkembangan hingga bisa sampai di titik ini, dimana banyaknya teknologi yang berkembang pesat. Manusia tidak mungkin secara instan bisa membuat teknologi yang hebat, mereka pasti mengalami perkembangan, yang tentunya tidak dimulai dari masa sekarang saja, akan tetapi mengalami perkembangan dari manusia lampau. 

   Masa batu bisa kita golongkan menjadi beberapa yaitu:

 1. Paleolitikum atau masa berburu dan mengumpulkan makanan. 

Pada zaman ini makanan mereka sepenuhnya bergantung pada alam dengan cara berburu. Manusia purba yang hidup di zaman ini yaitu pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Mojokertensis, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus, dan Homo Solensis Pada zaman ini pun manusia masih nomaden atau berpindah pindah. Peninggalan masa Paleolitikum pertama kali ditemukan oleh Von Koenigswald dan M. W. F Tweedie pada tahun 1934 di Jawa.

2. Meseolitikum atau masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.

Pada zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap, hal ini disebabkan karena jumlah mereka yang sudah mulai bertambah banyak. Mereka juga mulai menangkap ikan, melukis dinding gua, dan mulai mengenal kepercayaan, mereka mengenal sistem kepercayaan animisme (kepercayaan nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan kepada  benda).Manusia purba yang hidup pada zaman Mesolitikum, yaitu Homo sapiens ras Austro-Melanesoid, dengan ciri fisik berbadan besar, kulit hitam, dan rambut kering, seperti orang Timur Indonesia dan suku Aborigin di Australia. 

Sumber: (Organisasi.co.id)
Sumber: (Organisasi.co.id)

3. Neolitikum atau zaman batu muda.

Di zaman ini mereka mulai mempunyai hunian sederhana, mulai bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan sudah mengenali cuaca dan iklim. Manusia yang hidup di zaman ini yaitu homo sapiens, ras Austronesia atau Mongoloid, atau lebih dikenal sebagai ras Melayu Lama.

Sumber: (Vokalonline.com)
Sumber: (Vokalonline.com)

4. Megalitikum atau zaman batu besar. 

Pada zaman ini berkembangnya kebudayaan batu besar, dan kepercayaan animisme yang sangat berkembang. Beberapa produk yang dihasilkan pada zaman ini berupa kebudayaan bangunan yang menggunakan batuan-batuan besar (SMP,Admin,2022). Manusia yang hidup di zaman ini yaitu meganthropus Paleojavanicus dan pithecanthropus erectus. Masa megalitikum ditemukan oleh peneliti J. L. Moens dan van Der hoop di tahun 1934. Moens dan Hoop kala itu menemukan beberapa peninggalan seperti kubur batu dan kerangka manusia.Mereka berdua menemukan kerangka manusia bersama dengan manik-manik, gerabah, alat besi, fragmen, dan benda-benda dari perunggu di tepi Sungai Oya, Desa Bejiharjo. Bukti bahwa manusia di zaman purba pernah hidup adalah adanya bukti peninggalan berupa sampah dapur/ sampah sisa sisa makanan, selain itu juga berupa peninggalan lainnya contohnya penemuan fosil, ukiran, alat alat/ perkakas dan lainnya.

Sumber: (Pagaralampos.disway.id)
Sumber: (Pagaralampos.disway.id)

   Terdapat beberapa jenis manusia purba Indonesia yang hidup di zaman praaksara, berikut ini adalah manusia praaksara dan ciri cirinya:

1. Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba ini ditemukan oleh GHR Von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Ciri-ciri manusia purba ini antara lain:

  • Rahang yang tegas dan geraham yang besar

  • Tulang pipi tebal dan menonjol

  • Kening menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam

  • Tidak memiliki tulang dagu

  • Otot tengkuk yang kuat

Sumber: (sma13smg.sch.id)
Sumber: (sma13smg.sch.id)

2. Pithecanthropus Mojokertensis

Manusia purba jenis ini dianggap sebagai manusia purba paling tua yang ditemukan di Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Manusia purba ini ditemukan oleh tokoh GHR Von Koenigswald pada tahun 1936. Ciri-cirinya antara lain:

  • Berbadan tegap, tingginya sekitar 165-180 cm

  • Gigi yang kuat

  • Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai pelipis

  • Volume otak sekitar 750-1300 cc

  • Ada tulang menonjol di belakang kepala

Sumber: (generasibiologi.com)
Sumber: (generasibiologi.com)

3. Pithecanthropus Erectus

Manusia purba ini ditemukan di lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah oleh Eugene Dubois tahun 1891. Nama ini memiliki arti sebagai manusia kera yang berjalan tegak lurus dan dianggap spesies awal manusia masa kini. Ciri-cirinya antara lain:

  • Tinggi sekitar 160-180 cm

  • Volume otak 750-900 cc

  • Rahang menonjol ke depan

  • Adanya tonjolan di dahi

  • Tidak memiliki dagu

  • Hidung lebar dan leher tegak

4. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh GHR von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti "manusia kera dari Solo". Ciri-cirinya antara lain:

  • Tengkorak yang lonjong, tebal, dan padat

  • Memiliki rongga mata yang panjang

5. Homo Wajakensis

Jenis ini ditemukan di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten pada tahun 1889. Ciri-cirinya antara lain:

  • Volume otak sekitar 1630 cc

  • Wajahnya lebar dan datar

  • Rahangnya padat dan memiliki gigi yang besar

  • Tinggi sekitar 173 cm

  • Memiliki tulang rahang atas, bawah, tulang paha, dan tulang kening

Sumber: (kibrispdr.org)
Sumber: (kibrispdr.org)

6. Homo Soloensis

Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Ciri-cirinya antara lain:

  • Volume otak 1.000 hingga 1.300 cc.

  • Tinggi mencapai 210 cm.

  • Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera.

7. Homo Sapiens

Homo Sapiens memiliki arti sebagai manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Ciri-cirinya antara lain:

  • Tinggi sekitar 130-210 cm.

  • Berat badan sekitar 30-150 kg.

  • Volume otak sekitar 1350-1450 cc. (Rosari, Nimas Ayu, 2023)

   Manusia purba telah hidup sekitar 2,4 juta tahun lalu, dan mereka telah meninggalkan beberapa peninggalan mereka, seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden berundak, dan patung-patung. Pada zaman Megalitikum, menhir digunakan saat ada upacara pemujaan atau penguburan. Dolmen digunakan sebagai tempat duduk oleh kepala suku atau raja-raja, dan dipandang sebagai tempat keramat dalam melakukan pertemuan-pertemuan maupun upacara-upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur. Kubur peti batu digunakan sebagai wadah penguburan secara primer.  Sarkofagus digunakan sebagai kuburan, peti mayat atau wadah kubur. Waruga berfungsi sebagai wadah penguburan mayat atau orang yang sudah meninggal. Jadi pada intinya kubur peti batu, sarkofagus dan waruga memiliki fungsi yang hampir sama. Selanjutnya ada punden Berundak merupakan sarana pemujaan untuk memuja dan menghormati roh leluhur. Dan yang terakhir patung-patung, dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau tokoh penting. Mereka mungkin dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dan dunia spiritual. 

   Manusia pastinya akan mengalami perkembangan dari masa ke masa seperti adanya perkembangan pada masa paleolitikum sampai megalitikum, yang awalnya mereka berpindah-pindah atau nomaden, sampai mereka mempunyai hunian sederhana. Atau dari manusia yang mengandalkan alam dan berburu, sampai dengan manusia bercocok tanam dan menangkap ikan. Itu semua bisa terjadi karena adanya permasalahan, manusia selalu ingin keluar dari masalah dan ingin hidup lebih baik, nyaman, aman, dan sebagainya. sehingga mereka harus mencari dan menemukan solusi nya sendiri. Contohnya saat manusia praaksara mengandalkan alam dan harus berburu, mereka menemukan masalah yaitu kehabisan sumber makanan, sehingga mereka harus mencari solusi yaitu bercocok tanam. Pada masa praaksara mereka meninggalkan peninggalan yang sampai sekarang masih di kembangkan lalu di pakai. Punden berundak, patung patung contohnya. Punden berundak dulu merupakan sarana pemujaan untuk memuja dan menghormati roh leluhur, sekarang dikembangkan menjadi bangunan bersejarah seperti candi, juga dikembangkan menjadi tangga. Patung patung dulu dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau tokoh penting, sekarang dikembangkan dan digunakan untuk karya seni, monumen, dekorasi bangunan, sarana beribadah, dan banyak lainnya. 

   “Peradaban akan berubah menjadi lebih maju dengan adanya teknologi, ekonomi, idealisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun teknologi juga dapat menghilangkan moralitas manusia sedikit demi sedikit,” kata Agus Widjojo. Banyak kemajuan yang terjadi di sekitar kita, mulai dari kemajuan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi komunikasi, dan banyak lainnya (lemhannas,2021). Ada nya kemajuan biasanya berdasarkan adanya permasalahan, dan keinginan manusia untuk hidup lebih enak, Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Begitu juga dengan teknologi, teknologi memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam waktu terakhir ini. Disisi lain ada nya kemajuan dari manusia untuk menyelesaikan masalah mereka, justru membuat masalah baru akhirnya banyak orang yang mengalami dampaknya salah satunya kesepian, contohnya saja seperti penemuan handphone, mungkin ini membuat banyak hal positif dalam hidup kita, seperti mudahnya dalam berkomunikasi dalam jarak jauh. Namun disisi lain banyak orang kesepian karena adanya handphone, mungkin saat kita pulang kerumah setelah seharian di sekolah, namun saat di rumah orang tua kita malah asik dengan dunia maya atau dunia onlinenya dari pagi sampai malam, dan tidak peduli terhadap keberadaan kita, sehingga kita sering merasa kesepian. Sehingga karena stress kesepian di dunia nyatanya manusia mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya yaitu dengan mencari teman online, saat menemukan teman di dunia onlinenya, manusia menemukan masalah baru yaitu teman online dengan pergaulan kurang baik, sehingga mengajaknya menggunakan obat obatan terlarang. Sehingga manusia itu menemukan masalah baru, masalah baru, dan masalah baru. Untuk berkembang manusia tak akan terlepas dari masalah dan kebutuhan. Itulah mengapa kita bisa berkembang dari zaman ke zaman hingga bisa seperti saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun