7. Homo Sapiens
Homo Sapiens memiliki arti sebagai manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Ciri-cirinya antara lain:
Tinggi sekitar 130-210 cm.
Berat badan sekitar 30-150 kg.
Volume otak sekitar 1350-1450 cc. (Rosari, Nimas Ayu, 2023)
Manusia purba telah hidup sekitar 2,4 juta tahun lalu, dan mereka telah meninggalkan beberapa peninggalan mereka, seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden berundak, dan patung-patung. Pada zaman Megalitikum, menhir digunakan saat ada upacara pemujaan atau penguburan. Dolmen digunakan sebagai tempat duduk oleh kepala suku atau raja-raja, dan dipandang sebagai tempat keramat dalam melakukan pertemuan-pertemuan maupun upacara-upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur. Kubur peti batu digunakan sebagai wadah penguburan secara primer. Sarkofagus digunakan sebagai kuburan, peti mayat atau wadah kubur. Waruga berfungsi sebagai wadah penguburan mayat atau orang yang sudah meninggal. Jadi pada intinya kubur peti batu, sarkofagus dan waruga memiliki fungsi yang hampir sama. Selanjutnya ada punden Berundak merupakan sarana pemujaan untuk memuja dan menghormati roh leluhur. Dan yang terakhir patung-patung, dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau tokoh penting. Mereka mungkin dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dan dunia spiritual.
Manusia pastinya akan mengalami perkembangan dari masa ke masa seperti adanya perkembangan pada masa paleolitikum sampai megalitikum, yang awalnya mereka berpindah-pindah atau nomaden, sampai mereka mempunyai hunian sederhana. Atau dari manusia yang mengandalkan alam dan berburu, sampai dengan manusia bercocok tanam dan menangkap ikan. Itu semua bisa terjadi karena adanya permasalahan, manusia selalu ingin keluar dari masalah dan ingin hidup lebih baik, nyaman, aman, dan sebagainya. sehingga mereka harus mencari dan menemukan solusi nya sendiri. Contohnya saat manusia praaksara mengandalkan alam dan harus berburu, mereka menemukan masalah yaitu kehabisan sumber makanan, sehingga mereka harus mencari solusi yaitu bercocok tanam. Pada masa praaksara mereka meninggalkan peninggalan yang sampai sekarang masih di kembangkan lalu di pakai. Punden berundak, patung patung contohnya. Punden berundak dulu merupakan sarana pemujaan untuk memuja dan menghormati roh leluhur, sekarang dikembangkan menjadi bangunan bersejarah seperti candi, juga dikembangkan menjadi tangga. Patung patung dulu dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau tokoh penting, sekarang dikembangkan dan digunakan untuk karya seni, monumen, dekorasi bangunan, sarana beribadah, dan banyak lainnya.
“Peradaban akan berubah menjadi lebih maju dengan adanya teknologi, ekonomi, idealisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun teknologi juga dapat menghilangkan moralitas manusia sedikit demi sedikit,” kata Agus Widjojo. Banyak kemajuan yang terjadi di sekitar kita, mulai dari kemajuan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi komunikasi, dan banyak lainnya (lemhannas,2021). Ada nya kemajuan biasanya berdasarkan adanya permasalahan, dan keinginan manusia untuk hidup lebih enak, Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Begitu juga dengan teknologi, teknologi memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam waktu terakhir ini. Disisi lain ada nya kemajuan dari manusia untuk menyelesaikan masalah mereka, justru membuat masalah baru akhirnya banyak orang yang mengalami dampaknya salah satunya kesepian, contohnya saja seperti penemuan handphone, mungkin ini membuat banyak hal positif dalam hidup kita, seperti mudahnya dalam berkomunikasi dalam jarak jauh. Namun disisi lain banyak orang kesepian karena adanya handphone, mungkin saat kita pulang kerumah setelah seharian di sekolah, namun saat di rumah orang tua kita malah asik dengan dunia maya atau dunia onlinenya dari pagi sampai malam, dan tidak peduli terhadap keberadaan kita, sehingga kita sering merasa kesepian. Sehingga karena stress kesepian di dunia nyatanya manusia mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya yaitu dengan mencari teman online, saat menemukan teman di dunia onlinenya, manusia menemukan masalah baru yaitu teman online dengan pergaulan kurang baik, sehingga mengajaknya menggunakan obat obatan terlarang. Sehingga manusia itu menemukan masalah baru, masalah baru, dan masalah baru. Untuk berkembang manusia tak akan terlepas dari masalah dan kebutuhan. Itulah mengapa kita bisa berkembang dari zaman ke zaman hingga bisa seperti saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H