Mohon tunggu...
Natania Valentine
Natania Valentine Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Langkah Kecil dari Toko Buku Kecil di Selatan

7 Desember 2023   14:17 Diperbarui: 7 Desember 2023   14:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toko buku kecil ini ternyata berdampak besar bagi sekitarnya. Perempuan diberikan banyak kesempatan untuk menghasilkan karya di sini. Inun merupakan salah satu pemilik toko buku independen dari sedikitnya perempuan yang memiliki toko buku.

"Dari banyaknya toko buku independen yang berdiri itu semua pemiliknya laki-laki dan aku salah satunya yang perempuan. Hanya ada tiga," jelasnya.

Keberpihakan yang Inun lakukan bertujuan untuk merangkul penulis-penulis perempuan lainnya. Bahkan dari 25 penulis yang mengadakan acara di Bawabuku, hanya ada 3 penulis laki-laki, sisanya adalah penulis perempuan. 

Inun menceritakan bahwa jika ada yang berkomentar mengenai Bawabuku yang sangat berpihak pada perempuan, Inun akan menjawab bahwa jika toko buku lain memiliki ruang yang besar untuk penulis perempuan, Bawabuku tidak perlu bersusah payah membangun citra ini.

"Ruang ini ruang aman, kita ingin semua jadi sangat setara, bebas dari kekerasan seksual dan mari kita memberikan keberpihakan lebih kepada perempuan karena saya perempuan," jelasnya dengan tegas.

Inun menambahkan bahwa kehadiran Bawabuku itu merupakan salah satu bentuk resistensi dalam perlawanan, sekecil apapun. Dengan setiap hari duduk di Arka Coffee and Space dan lihat publik, itu resisten. Bawabuku memberikan apa yang tidak biasa dilihat orang dengan alur Tamansari yang ramai.

Inun ingin Bawabuku hadir untuk melakukan perlawanan kecil-kecil tetapi yang konsisten untuk perempuan. Inun bercerita, Annisa Winda dengan judul buku "Memaksa Ibu Menjadi Hantu" yang menganalisis dua film Joko Anwar, mengadakan diskusi pertama kali di luar Jabodetabek adalah di Bawabuku.

"Enam bulan setelah dia diskusi di Bawabuku, dia ada di JAFF 2022, duduk bersama Joko Anwar. Itu buatku tidak bisa ditukar dengan rupiah berapapun, bahwa setidaknya mereka pernah menandai Bawabuku. Rasanya senang sekali saat kami memilih orang yang tepat untuk berbicara di Bawabuku dan mereka memperpanjang karir mereka, pasti akan menandai Bawabuku sebagai tempatnya," ceritanya

Inun merasa senang sekali dan merasa bahwa Bawabuku tidak pernah salah untuk memilih orang. "Kadang yang kita kerjakan itu tidak hanya berapa penjualan hari ini, Bawabuku dan kita semua yang ada di sini, datang membawa berkat," ujarnya dengan ceria. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun