Mohon tunggu...
Natania Valentine
Natania Valentine Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Kucumbu Tubuh Indahku: Melihat Lebih Luas Tentang Penari Lengger

10 November 2022   10:21 Diperbarui: 10 November 2022   10:29 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendapat yang berbeda disampaikan oleh seorang ibu rumah tangga (47 tahun).

"Saya setuju dengan pemerintah karena menurut saya, dengan adanya film tersebut akan mengubah pandangan masyarakat. Bisa jadi masyarakat juga ke arah sana dan dapat dikatakan tidak sesuai dengan kodratnya," ujarnya.

Hampir sama, pendapat dari seorang laki-laki yang bekerja sebagai pegawai swasta (20 tahun),  mengaku bahwa film Kucumbu Tubuh Indahku (2019) merupakan film yang bagus, namun jalan ceritanya hanya untuk memberikan pandangan yang berbeda.

"Aku menonton film ini, tetapi bisa dibilang aku tidak suka dengan jalan ceritanya yang menggambarkan LGBT karena menurutku hal tersebut menyimpang dan tidak seperti biasanya," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com

Berhasil Meraih Prestasi

Berbagai tuaian kontroversi diterima oleh film ini, namun juga merajut prestasi. Film Kucumbu Tubuh Indahku (2019) berhasil mewakili Indonesia dalam ajang Academy Award 2020 atau Oscar. Selain itu juga bertarung dalam kategori International Features Film Awards. 

Tidak hanya itu saja, film Kucumbu Tubuh Indahku (2019) juga masuk 12 nominasi dari 11 kategori ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Kategori tersebut meliputi Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik dan Pengarah Artistik Terbaik.

Lalu, juga Penyunting Gambar Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Di tahun 2018, film ini diputar di Venice Intenational Film Festival ke-75 dan membawa pulang dua penghargaan Festival Film Tempo 2018. Pada tahun yang sama, film ini juga berhasil meraih penghargaan di Bisato D'oro Award Venice Independent Film Critic di Italia, Film Terbaik pada Festival Des 3 Continents di Prancis dan Cultural Diversity Award Under The Patronage of UNESCO pada Asia Pasific Screen Award di Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun