Mohon tunggu...
Natania Valentine
Natania Valentine Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Kucumbu Tubuh Indahku: Melihat Lebih Luas Tentang Penari Lengger

10 November 2022   10:21 Diperbarui: 10 November 2022   10:29 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan tersebut menjadi momen penting bagi hidup Juno. Bahkan dapat dikatakan sebagai awal kehidupan Juno yang baru. Berbagai permasalahan masih melingkupi kehidupan Juno. Hanya saja, Juno bisa menghadapinya.

Fakta Film Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku (2019) mendapatkan rating 7.4/10 oleh IMDb. Jika dilihat dari ratingnya, film ini termasuk memiliki rating yang tinggi. Artinya film ini dapat diterima oleh masyarakat serta memiliki cerita yang menarik dan menantang.

Cerita dalam film ini mencerminkan sikap sebagian masyarakat Indonesia yang beragam namun sulit menerima perbedaan. Juno yang mengalami kesulitan berkaitan dengan identitas ekspresi gender sejak kecil membuatnya merasa sulit diterima oleh masyarakat.

Juno melampiaskannya pada tarian Lengger Lanang, namun tidak membuat masyarakat mengerti juga. Padahal tarian Lengger Lanang, umum dibawakan oleh laki-laki di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Hanya saja, dalam film berlatarkan era reformasi, masyarakat menolaknya.

Selain itu, Garin mencoba menampilkan mengenai kelompok marjinal yang sering ditunggangi oleh kepentingan politik. Di sisi lain, kebudayaan asli Indonesia kerap menjadi korban politik yang dicap sebagai wadah komunisme, klenik dan sebagainya.

Film ini juga menampilkan fenomena sosial yang bersinggungan dengan hal sensitif bagi pemahaman masyarakat Indonesia. Juno digambarkan sebagai masyarakat yang kental dengan budaya Jawa. Digambarkan juga, melalui perawakan dan tampilan karakter yang feminim, lemah lembut, tidak banyak bicara, tatapan yang sayu dan melalui isyarat gerak tubuh.

Sebagai penari, Juno mudah dicap sebagai lelaki penari gemulai yang memiliki orientasi seksual yang berseberangan dengan pemahaman umum. Sehingga, film ini memiliki banyak makna dan pesan kemanusiaan. Tentunya, film ini harus ditonton dengan pemikiran terbuka.

Sumber: Fourcolours Films
Sumber: Fourcolours Films

Bagaimana Tanggapan Masyarakat Indonesia?

Film yang memiliki banyak makna ini, nyatanya menuai berbagai kontroversi di masyarakat. Saat film ini rilis, Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat melayangkan surat penolakan penanyangan dengan alasan akan berdampak negatif bagi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun