Mohon tunggu...
Nasywa Story
Nasywa Story Mohon Tunggu... Penulis - SMA

I am a student at a school in Indonesia. I like singing. Lately I've been writing short stories in English or Indonesian. Enjoy reading, and after reading, don't forget to write suggestions and criticisms in the comments column. Thanks for visiting:)

Selanjutnya

Tutup

Roman

You Are My Destiny Chapter 1

30 Maret 2023   20:23 Diperbarui: 17 April 2023   07:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di Indonesia

Aku menunggu kedatangan koperku. Setelah aku mengambil semua koperku. Aku berjalan menuju pintu keluar untuk mencari taksi. Aku sudah mendapatkan taksi. Aku sangat tidak sabar sampai rumah, aku sangat merindukan suasana rumahku.

Mas Gibran mengabariku jika ia akan segera berangkat ke Indonesia. Aku juga mengabarinya jika aku sudah landing dan sedang diperjalanan menuju rumah. Tak terasa aku sudah sampai di rumah. Rumah yang sangat aku rindukan itu akhirnya dapat aku lihat lagi sekarang. 

Aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Aku menunggu pintu terbuka, Ayah ku membuka pintu dan bertanya "Cari siapa nak?" Aku terkekeh. Lalu berkata "Saya cari bapak Aditama." Lalu ayah berkata, "Saya Aditama" Tiba-tiba ayah langsung memelukku dan aku terkekeh dan berkata, " Assalamualaikum ayah, sudah lama tidak berjumpa, aku rindu ayah." 

Setelah itu aku langsung masuk dan disambut pelukan oleh ibuku. Ibu menyuruhku untuk makan siang. Kami makan siang bersama, mengobrol bersama dan bercanda tawa bersama. 

Setelah makan aku disuruh istirahat oleh ibu. Aku masuk kekamar yang sangat aku rindukan. Tata letaknya tidak berubah. Kamar ku tetap bersih seperti sebelum aku tinggalkan. Aku langsung membereskan barang-barang yang aku bawa dari sana. Setelah selesai, aku mengistirahatkan diri dan tertidur sampai waktu maghrib tiba.

Saat maghrib aku bergegas mandi dan sholat lalu dilanjutkan membaca Al-Qur'an. Selesai dengan rutinitasku, aku membuka hp dan melihat banyak pesan masuk dari mas Gibran. Ia memintaku untuk bertanya kepada orang tuaku apakah mereka sibuk atau tidak saat hari sabtu nanti karena kami akan mempertemukan kedua orang tua kami di tempat yang telah kami tentukan jauh-jauh hari sebelum kepulangan kami. 

Sabtu pun tiba

Aku sudah menyampaikan niat mas Gibran pada ayah dan ibu semalam. Pagi ini aku telah rapi dan siap untuk berangkat menuju tempat yang telah kami pilih. Aku dan keluarga berangkat pukul 10 pagi karena ayah takut macet dijalan. Saat diperjalanan aku mengabari mas Gibran jika aku telah berangkat. Mas Gibran pun telah siap dan akan berangkat menuju ke tempat pertemuan.  

Setelah kurang lebih 3 jam kami diperjalanan. Akhirnya kami sampai di Senayan City. Kami mulai menyusuri mall dan mencari tempat yang telah aku dan mas Gibran pilih. Sampailah di tempat tersebut, kedua orang tua kami bertemu dan mas Gibran mulai menyampaikan niat baiknya kepada para orang tua untuk berta'aruf dengan Lea. Setelah para orang tua dan juga Lea setuju akhirnya kami berta'aruf dan akan menikah setelah Lea lulus kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun