Mohon tunggu...
Nasya Assilia
Nasya Assilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya anak pertama dari tiga bersaudara, hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Teori Big Bang Menurut Ajaran Islam dalam Konsep Penciptaan Alam Semesta

2 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

2.Dari Q.S. Adz-Dzariyat: 47, "Dan, langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Kami benar-benar meluaskannya."

3.Dari Q.S.Al-Anbiya': 30, "Dan, apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya."

4.Dari Q.S. Fushshilat; 11, "Kemudian, Dia menuju ke langit dan langit itu masih berupa asap."

5.Dari Q.S. Al-Anbiya':104, "(Ingatlah) pada hari ketika langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebahgaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah kami akan mengulanginya lagi. (suatu janji yang pasti Kami tepati. Sungguh, Kami akan melaksanakannya."

6.Dari Q.S. Ibrahim: 48, "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."

Potongan ayat-ayat diatas merupakan beberapa ayat Al-Qur'an yang isinya mencangkup proses penciptaan langit dan bumi.

Pada ayat dari surah Al-Anbiya':30, telah disebutkan bahwa langit dan bumi dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dapat dipahami pula, ayat tersebut merupakan awal mula terbentuknya alam semesta. Dalam ayat 30 Qs. Al-Anbiya yang menyatakan bahwa kalimat tersebut, jika diteliti lebih dalam pemisahan langit dan bumi hasilnya adalah serupa dengan teori Big-Bang yang menjelaskan prosesnya melalui ledakan besar. Meskipun dalam teori ini ada sedikit kelemahan yaitu tidak disebutkan bahwa sesuatu yang hidup (bernyawa) itu berasal dari air.

Ayat ini menggambarkan sejumlah fakta yang telah dibuktikan dengan sains dan teknologi tentang adanya ledakan yang memisahkan langit dan bumi, perluasan alam semesta, serta keseimbangan suhu panas dan pembagian unsur-unsur di permukaan semesta. Asal-usul langit dan bumi dari satu kesatuan materi dan proses itu diungkapkan juga dalam ayat dari surah Al-Anbiya':30.

Penjelasan dalam Al Qur'an sepenuhnya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini. Keputusan yang Astrofisika modern telah menemukan bahwa suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap, yang dikenal sebagai "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 13,8 milyar tahun lalu. Satu ledakan tunggal menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Semua ilmuwan modern setuju bahwa Big Bang adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal, dan dapat menunjukkan bagaimana alam semesta muncul dan dimulai. Tidak ada materi sebelum Big Bang. . Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al-Qur'an 1.400 tahun lalu. Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisasisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Didalam Al-Qur'an, dalam QS. Ad-Dzariyat [51]: 47, yang artinya "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa". Kata langit yang tercantum dalam surah tersebut digunakan dalam Al-Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgia George Lemaitre, menghitung secara teoritis dan menemukan bahwa alam semesta selalu bergerak dan berkembang. Fakta ini juga dibuktikan oleh observasi tahun 1929. Astronom Amerika Edwin Hubble menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi ketika dia melihat langit dengan teleskop. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al-Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al-Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun