Mohon tunggu...
Nasya Assilia
Nasya Assilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya anak pertama dari tiga bersaudara, hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Teori Big Bang Menurut Ajaran Islam dalam Konsep Penciptaan Alam Semesta

2 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Metode penelitian dari internet sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, ilmu komputer, dan ilmu informasi. Keuntungan utamanya adalah kemudahan aksesibilitas dan kelengkapan informasi yang tersedia di internet, meskipun peneliti juga perlu memperhatikan kredibilitas sumber informasi serta potensi bias dalam pengumpulan data secara online.

Dapat disebut pula, penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka (systematic literatur review). Penelitian kajian literatur adalah suatu penelusuran dan penelitian kepustakaan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dan publikasi pustaka lain yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan berkenaan dengan satu topik atau isu tertentu (Marzali, 2017). Pengumpulan data kajian literatur dilakukan melalui kajian pustaka dari sumber-sumber rujukan yang relevan dari buku dan jurnal untuk dianalisis dan diklasifikasi.

Penelitian kualitatif dilakukan dengan karakteristik yang mendeskripsikan suatu keadaan yang sebenarnya atau fakta, tetapi laporan yang dibuat bukan laporan sekedar laporan suatu kejadian tanpa suatu interpretasi ilmiah. 

Menurut Bogean and Biklen (1982:27-29), karakteristik penelitian kualitatif yaitu: (1) dilakukan pada kondisi yang alamiah yang (sebagai lawannya adalah eksperimen); (2) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka; (3) penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome; (4) penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif; dan (5) penelitian kualitatif lebih menekankan makna data di balik yang telah diamati.

Hasil dan Pembahasan

Teori kosmologi yang dikenal sebagai teori Big Bang menjelaskan bagaimana alam semesta dimulai dari keadaan yang sangat padat dan panas sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Setelah itu, alam semesta mulai mengembang dan mendingin, yang memungkinkan pembentukan partikel dasar, atom, dan akhirnya galaksi, bintang, dan planet.

Menurut teori ini, awal alam semesta ini terdiri dari satu massa besar (nebula primer), yang kemudian terjadi ledakan besar, juga dikenal sebagai ledakan pemisah sekunder, yang menyebabkan pembentukan galaksi yang terbagi menjadi planet, matahari, bulan, dan lainnya. Teori Big Bang memberikan penjelasan yang cukup menyeluruh tentang bagaimana alam semesta diciptakan. Teori ini pertama kali muncul pada tahun 1927 dan Georges Lematre adalah orang pertama yang membuat teori Big Bang. 

Teori Big Bang mengatakan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya satu wujud dan kemudian terpisah. Dengan demikian, teori ini menunjukkan bahwa keseluruhan materi diciptakan dari satu ledakan besar atau ledakan raksasa, dan memecah alam semesta saat ini. Pada tahun 1948, George Gamov menawarkan ide lain tentang Big Bang. Dia berpendapat bahwa radiasi sisa dari ledakan raksasa harus ada di alam semesta dan tersebar merata di seluruh alam semesta. Telah terbukti bahwa apa yang ada dalam Al-Qur'an adalah fakta yang sangat akurat karena itu adalah wahyu dari Allah. Namun, teori bigbang telah ditemukan dan mungkin mendekati kesesuaian dengan ayat-ayat Al-Qur'an, tetapi teori tersebut memiliki kekurangan, yaitu tidak menjelaskan bagaimana komposisi makhluk hidup bersumber dari air.

Alam semesta yang misterius, yang terdiri dari bintang, planet, nebula, komet, meteor, dan angkasa, sangat luas dan hanya dapat digambarkan dalam angka-angka yang memukau imajinasi kita, bahkan tanpa dapat menunjukkan seberapa luasnya yang sebenarnya. Menurut Ahmad Mahmud Sulaiman pada tahun 2001: 40, Al-Quran menggambarkan kedahsyatan langit yang paling rendah. Ini adalah langit yang diatapi Bima Sakti, yang para astronom mengatakan memiliki seratus miliar bintang. Akibatnya, jumlah total bintang tidak dapat dihitung. 

Ada beberapa ayat Al-Qur'an yang isinya mencangkup proses penciptaan langit dan bumi. Ayat-ayat itu menceritakan proses penciptaannya penghancuran dan pengembalian kebentuk semula secara sempurna, indah, teliti, dan menganggumkan. Beberapa ayat-ayat tersebut antara lain:

1.Dari Q.S.Al-Waqi'ah: 75-76, "Lalu, Aku bersumpah dengan tempat beredar nya bintang-bintang. Dan, sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun