Pertama, Beasiswa pendidikan yang tepat sasaran.
Beasiswa berguna untuk meningkatkan iklim edukatif dan prestatif bagi masyarakat Indonesia. Agar program beasiswa memberikan hasil yang optimal, penyaluran beasiswa harus benar-benar tepat sasaran. Seharusnya dana beasiswa dialokasikan kepada calon penerima yang benar-benar membutuhkan melalui data yang konkret dan memiliki potensi untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Kedua, Lowongan pekerjaan yang terbuka lebar.
Salah satu katalisator peningkatan kualitas SDM yaitu adanya lowongan pekerjaan yang terbuka lebar. Ini dapat turut menekan angka pengangguran di Indonesia yang saat ini terhitung masih sangat tinggi. Tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Ketiga, Akses dan kualitas pendidikan memadai.
Fondasi kokoh dalam membentuk SDM unggul yaitu adanya akses dan kualitas pendidikan yang memadai. Pendidikan yang berkualitas memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal. Selain itu, pendidikan yang memadai akan menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja. Tentunya hal ini meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja.
Keempat, Jaringan kerja sama antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Supaya menghasilkan SDM yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Jaringan kerja sama yang terjalin antara kedua pihak akan menciptakan ekosistem pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang sehingga menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Kelima, Akses layanan kesehatan mudah.
Kesehatan merupakan aset penting setiap individu. Jika individu memiliki akses yang mudah terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, produktivitas dan kualitas hidup mereka akan meningkat secara signifikan. Tentunya ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM Â suatu bangsa.
Keenam, Riset dan penemuan bidang IPTEK.