Mohon tunggu...
Nasrullah Mappatang
Nasrullah Mappatang Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Alumni Fakultas Sastra UNHAS dan Pascasarjana UGM - Pegiat Sekolah Sastra (SKOLASTRA) - Mahasiswa Doktoral/ PhD di University of Malaya, Malaysia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Musra Relawan, Cinderella Syndrome, dan Post-Power Syndrome Jokowi?

15 Mei 2023   10:36 Diperbarui: 15 Mei 2023   10:52 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara psikologi politik, post-power syndrome memang tak dapat dihindari. Betapa menyakitkannya orang - orang yang pernah bertabur pujian, sanjungan, dan junjungan, tiba - tiba diabaikan dan tak lagi diperhitungkan. Megawati, SBY, Gusdur, Habibie, Soeharto, bahkan Soekarno pernah mengalaminya. Tentu dengan sikap dan kadar berbeda - beda. 

Bagaimanapun, presiden - presiden sebelum Jokowi adalah "seseorang" sebelum menjadi presiden, sehingga setelah tidak menjabat, mereka tetaplah "tokoh" dan "orang besar" sebagaimana sebelum menjadi presiden. Nah, Jokowi, yang sedikit banyak berbeda dari segi ketokohan dan kebesaran sebelum menjadi Presiden, apakah akan tetap bisa "soft landing" pasca kepemimpinannya?

Apatahlagi, jika kecemasan hari depan itu terkait dengan putra dan putri mahkotanya, serta karir menantu kesayangannya, tanpa partai politik di tangan dan hanya "partai" relawan sahaja, boleh jadi Jokowi makin hari makin memikirkannya. 

Kecuali, Jokowi ingin kembali hidup sederhana dan tak ingin terbebani lagi dengan presiden penerusnya, termasuk nasib anak dan menantunya, beliau pasti akan "mendarat dengan tenang". 

Dengan begitu, cinderella syndrome yang takut kehilangan teman dekat dan pemujanya di masa - masa akhir jabatan, apalagi post-power syndrome yang tetap ingin dihormati setelah berkuasanya, tak akan dialami Jokowi. 

Memang layak ditunggu setelah 2024, akankah Jokowi dapat "beristirahat dengan tenang" ataukah sebaliknya? 

Kuala Lumpur, 15 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun