pahlawan Nasional tentu tidak habis -- habisnya, terutama dengan aksi mereka yang sangat heroik dalam menghadapi penjajah. Tentu banyak pahlawan yang lahir selama masa perjuangan menghadapi Belanda.Â
Cerita tentang denganSalah satu pahlawan nasional yang lahir asli Meulaboh adalah Teuku Umar. Beliau seorang pahlawan yang sangat cerdas dan pandai dalam membuat strategi dalam menghadapi Belanda Saat zaman penjajahan.
Teuku Umar adalah seorang bangsawan yang tidak senang dengan penjajah Belanda. Beliau sangat menentang dengan Belanda karena Belanda adalah penjajah yang jahat dan menyebarkan agama Kristen di tanoh Rencong Aceh.Â
Oleh karena itu, sebelum Belanda benar -- benar menguasai Aceh. Teukur Umar dengan pejuang Aceh lainnya melakukan perjuangan sampai darah penghabisan.Â
Teuku Umar menikah dengan janda atau juga istri pejuang yaitu Cut Nyak Dhien, dari pernikahan mereka lahir seorang anak perempuan yang bernama Cut Gambang.
Dalam menghadapi Belanda Teuku Umar merasa peralatan pasukannya  tidak sebanding dengan kekuatan Belanda yang sudah menggunakan senjata api, sedangkan pejuang Aceh masih menggunakan Rencong (senjata tajam khas orang Aceh).Â
Karena tidak sebanding dalam menggunakan senjata maka Teuku Umar diam -- diam mengatur strategi dengan berpura -- pura menyerah kepada Belanda sehingga Belanda sangat senang dengan menyerahnya Belanda dan piker Belanda akan mudah menghadapi pejuang Aceh lainnya, sebab Pemimpin mereka Teuku Umar sudah menyerah. Padahal, Teuku Umar menyerah adalah satu siasat beliau dalam menghadapi Belanda yang superpower.
Belanda yang sudah kewalahan menghadapi perang gerilya orang Aceh yang sangat mematikan akhirnya menjadikan Teuku Umar sebagai pemimpin untuk menghadapi orang Aceh itu sendiri.Â
Pikir Belanda orang Aceh sama dengan daerah lain di Indonesia yang mudah di adu domba atau di peralat oleh Belanda. Padahal, orang Aceh tetap dengan pendiriaannya yaitu mengusir Kaphe Belanda ( Kafir Belanda).
Karena menjadi bagian dari pasukan Belanda akhirnya Teuku Umar mengambil senjata di gudang Belanda dan di bagikan ke pejuang Aceh lainnya. Senjata yang di ambil lumayan untuk menjadikan satu kelompok pasukan yang kuat sebab sudah memiliki senjata api.Â
Alasan Teuku Umar saat di tanya oleh Belanda kemana senjata yang sudah hilang, Teuku Umar beralasan bahwa para pejuang Aceh berhasil mencuri senjata di gudang. Padahal, itu semua dilakukan oleh Teuku Umar dengan diam -- diam.
Setelah merasa cukup dengan kekuatan pejuang Aceh. Akhirnya Teuku Umar kembali memimpun pasukannya untuk menghadapi penjajah Belanda. Belanda yang mengetahui Teuku Umar kembali membelot ke pasukannya marah besar dan segera melakukan pengejaran ke hutan -- hutan untuk membunuh Teuku Umar.Â
Akan tetapi, pengejaran Belanda sia -- sia karena pasukan Teuku Umar sudah kuat dengan senjata api mereka dan tentu pasukan Teuku Umar sangat menguasai medan perang daripada Belanda.
Dalam melakukan perang gerilya Teuku Umar dan pasukannya pernah terkepung oleh pasukan Belanda yang terpisah oleh sungai. Oleh karena itu, mau tidak mau Teuku Umar dan pasukannya harus menghadapi Belanda face to face.Â
Kejadiannya saat subuh, dan matahari belum terbit alias masih gelap Teuku Umar mempunyai strategi dengan membuang buah kelapa ke sungai. Buah kelapa yang di buang mengapung mengikuti aliran sungai.
Belanda yang melihat dari kegelapan menganggap bahwa buah kelapa yang mengampung adalah kepala para pejuang yang sedang menyeberang sungai akhirnya menembak sampai amunisi mereka habis.Â
Setelah amunisi pasukan Belanda habis baru pasukan Teuku Umar melakukan serangan mendadak dan mengakibatkan Belanda rugi besar dengan banyak pasukannya mati. Begitulah strategi cerdas Teuku Umar dalam menghadapi Belanda yang semakin membuat komanda Belanda marah besar.
Karena memang Teuku Umar sangat cerdik maka Belanda tidak mudah menangkap dan menembak Teuku Umar. Selain karena Teuku Umar di lindungi oleh pasukannya yang setia. Teuku Umar juga memiliki ilmu kebal yang tahan atau tidak mempan di tembak oleh Belanda.Â
Oleh karena itu Belanda mencari cara bagaimana membunuh Teuku Umar. Atas nasehat salah satu prajuritnya  akhirnya komandan Belanda  melakukan semacam sayembara siapa yang bisa memberi informasi yang detil tentang Teuku  Umar maka akan di beri hadiah yang besar.Â
Sebab Belanda benar -- benar putus asa untuk membunuh Teuku Umar dan mengakhiri segera perang Aceh yang sudah lama dan memakan banyak biaya.
Teuku Umar dan pasukannya terus melakukan perang gerilya sampai ke Banda Aceh dan Aceh Besar. Pada suatu masa Teuku Umar ingin kembali ke Meulaboh. Sebab sudah lama meninggalkan Meulaboh.Â
Sebelum pulang ke Meulaboh Teuku Umar sudah berpesan kepada pang Laot (panglima Laut) dalam bahasa Aceh yang  bunyinya "beungoh singoh geutanyoe jiep kupie di keude Meulaboh atawa lon mati syahid" (Besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau saya mati Syahid).
Sebelum Teuku Umar sampai di Meulaboh Belanda sudah mengetahui informasi detil bagaimana Teuku Umar bisa di tembus oleh peluru Belanda. Melalui seorang cuak ( penghianat) Belanda mendapat informasi bahwa Teuku Umar akan mati jika di tembak dengan peluru emas yang sudah di diamkan di dalam darah babi.Â
Karena Belanda sudah mendapat informasi cara membunuh Teuku Umar, akhirnya Belanda  melakukan strategi untuk segera membunuh Teuku Umar.
Penghianat sebagai petunjuk di suruh oleh Belanda untuk menunjukkan kepada sniper Belanda menunjuk yang mana asli Teuku Umar. Sebab ada beberapa pasukan Teuku Umar yang mirip dengan pakaian Teuku Umar.Â
Cara ini dilakukan oleh Teuku Umar untuk menyulitkan Belanda membunuhnya. Tapi karena sudah  ada penghianat sehingga sniper Belanda akhirnya bisa mengetahui yang mana Teuku Umar. Kode yang diberikan oleh penghianat adalah dengan merokok di dekat target yaitu Teuku Umar.
Door, suara tembakkkan sniper Belanda yang sudah bersiap menyambut pasukan Teuku Umar. Â subuh pagi itu pun menjadi subuh terakhir Teuku Umar berada di Bumi Allah, akhirnya Teuku Umar tumbang di pasir Putih Meulaboh.Â
Karena memang sudah di sergap, pasukan Teuku Umar segera membawa lari jasad Teuku Umar untuk segera di evakuasi supaya Belanda tidak bisa mengambil kepala Teuku Umar. Karena Belanda ingin sekali kepala Teuku Umar untuk dilakukan penelitian, bagaimana isi kepala Teuku Umar sangat cerdas itu.
Belanda yang ingin sekali kepala Teuku Umar akhirnya melakukan pengejaran mati -- matian. Dan pasukan Teuku Umar yang membawa jasad beliau segera membawa lari dan melakukan kuburan kamuflase untuk mengelabui Belanda dan memperlambat pasukan Belanda untuk bisa mengejar pasukan Teuku Umar.Â
Akhirnya jasad Teuku Umar tidak bisa diteukan oleh Belanda. Jasad Teuku Umar di makamkan di Meugo daerah pembukitan yang mempunyai hutan lebat dan tebing yang curam.Â
Jarak antara Teuku Umar tertembak dan di kuburkan sekitar 30 kilometer. Coba bayangkan bagaimana pasukan Teuku Umar membawa lari, sungguh perbuatan yang sangat berani dan siap mati demi tanah air serta harga diri Bangsa dan Agama.
Kisah di atas adalah kisah turun temurun yang di ceritakan oleh orangtua kami yang asli Meulaboh. Dan kisah di atas juga tidak ada di buku sejarah pahlawan Teuku Umar. Begitulah kecerdasan Teuku Umar dalam menghadapi penjajah Belanda.Â
Ternyata pahlawan kita orang yang cerdas dan berani melawan Belanda dan perang Aceh merupakan perang terlama bagi Belanda yaitu sekitar 50 tahun serta  mengakibatkan Belanda banyak menghabiskan biaya.
Tulisan ini untuk Ayah yang selalu memotivasi penulis untuk menjadi orang cerdas dan penuh strategi seperti Teuku Umar. Aku cinta Ayah dan Aku rindu cerita Ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H