Sebelum Teuku Umar sampai di Meulaboh Belanda sudah mengetahui informasi detil bagaimana Teuku Umar bisa di tembus oleh peluru Belanda. Melalui seorang cuak ( penghianat) Belanda mendapat informasi bahwa Teuku Umar akan mati jika di tembak dengan peluru emas yang sudah di diamkan di dalam darah babi.Â
Karena Belanda sudah mendapat informasi cara membunuh Teuku Umar, akhirnya Belanda  melakukan strategi untuk segera membunuh Teuku Umar.
Penghianat sebagai petunjuk di suruh oleh Belanda untuk menunjukkan kepada sniper Belanda menunjuk yang mana asli Teuku Umar. Sebab ada beberapa pasukan Teuku Umar yang mirip dengan pakaian Teuku Umar.Â
Cara ini dilakukan oleh Teuku Umar untuk menyulitkan Belanda membunuhnya. Tapi karena sudah  ada penghianat sehingga sniper Belanda akhirnya bisa mengetahui yang mana Teuku Umar. Kode yang diberikan oleh penghianat adalah dengan merokok di dekat target yaitu Teuku Umar.
Door, suara tembakkkan sniper Belanda yang sudah bersiap menyambut pasukan Teuku Umar. Â subuh pagi itu pun menjadi subuh terakhir Teuku Umar berada di Bumi Allah, akhirnya Teuku Umar tumbang di pasir Putih Meulaboh.Â
Karena memang sudah di sergap, pasukan Teuku Umar segera membawa lari jasad Teuku Umar untuk segera di evakuasi supaya Belanda tidak bisa mengambil kepala Teuku Umar. Karena Belanda ingin sekali kepala Teuku Umar untuk dilakukan penelitian, bagaimana isi kepala Teuku Umar sangat cerdas itu.
Belanda yang ingin sekali kepala Teuku Umar akhirnya melakukan pengejaran mati -- matian. Dan pasukan Teuku Umar yang membawa jasad beliau segera membawa lari dan melakukan kuburan kamuflase untuk mengelabui Belanda dan memperlambat pasukan Belanda untuk bisa mengejar pasukan Teuku Umar.Â
Akhirnya jasad Teuku Umar tidak bisa diteukan oleh Belanda. Jasad Teuku Umar di makamkan di Meugo daerah pembukitan yang mempunyai hutan lebat dan tebing yang curam.Â
Jarak antara Teuku Umar tertembak dan di kuburkan sekitar 30 kilometer. Coba bayangkan bagaimana pasukan Teuku Umar membawa lari, sungguh perbuatan yang sangat berani dan siap mati demi tanah air serta harga diri Bangsa dan Agama.
Kisah di atas adalah kisah turun temurun yang di ceritakan oleh orangtua kami yang asli Meulaboh. Dan kisah di atas juga tidak ada di buku sejarah pahlawan Teuku Umar. Begitulah kecerdasan Teuku Umar dalam menghadapi penjajah Belanda.Â
Ternyata pahlawan kita orang yang cerdas dan berani melawan Belanda dan perang Aceh merupakan perang terlama bagi Belanda yaitu sekitar 50 tahun serta  mengakibatkan Belanda banyak menghabiskan biaya.