Mohon tunggu...
Nasruddin Leu Ata
Nasruddin Leu Ata Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran Berbakat

Menulis apa saja yang jauh lebih matang dari kesepian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Apa yang Kita Bicarakan Ketika Bicara tentang Kecewa?

18 November 2023   03:23 Diperbarui: 23 November 2023   00:51 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi jujur ya, kalau saya sih itu hanya menjadikan mu sejenis mesin baru tanpa apapun yang tersisa di dalamnya. Tanpa kreasi fiktif yang omong kosong tadi, emosimu akan kering. Dan manusia yang kekeringan emosi, hanyalah seonggok tulang dibalut kantung air merah. Weber pernah berkata, "manusia adalah mahluk rasional, tapi secara tindakan, ia adalah mahluk emosional".

Jadi adakah jalan keluar dari kecewa? Jawabannya ya tidak ada. Hehehe

Yups, kamu cuma bisa mengecilkan kemungkinannya saja, tapi tidak akan pernah bisa lari secara utuh darinya. Ahli pikir dan ahli zikir zaman dulu saja sampai mewajibkan konseb uzlah (pengasingan diri). Toh pada akhirnya juga kita butuh rasa kecewa.

Jadi kalo belum sanggup uzlah, ya nikmati sajalah kecewamu itu. Entah dengan segelas kopi, susu, atau apapun yang membuat dirimu tenang. Nulis omong kosong sepanjang ini misalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun