Mohon tunggu...
Nasri Soulisa
Nasri Soulisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nasri Soulisa, lahir pada tanggal 17 November 2002, di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Sebagai anak ke dua dari empat bersaudara, Saya memiliki keinginan yang beda dari saudara Saya. Dimana, menulis ialah patokan utama pada diri ini. Menulis, menulis dan menulis sampai diri kamu terlukis dalam pikiran manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maluku, Sampai Jumpa di Mimpiku

3 Februari 2024   02:51 Diperbarui: 3 Februari 2024   03:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maluku. Dengarkan Aku.

Aku tak peduli seberapa jauh takdir memisahkan kita.

Aku tak peduli sekuat apa angin berhembus menggoyah dan ingin mencabut rindu kita.

Yang ku tahu. Cinta kita telah tertulis pada latar bumantara.

Biarkan saja dedaunan berguguran.

Karang-karang diterjang.

Dan ombak menggulingkan secercah kehidupan.

Aku tetaplah Aku. Yang selalu merindukanmu, rindu pala mu, rindu cengkeh mu, dan rindu sagu mu. Sampai ajal tiba. Atau bahkan terciptanya dunia ketiga.

Oh...Maluku.

Aku ialah orang yang sama.

Yang mencintaimu seperti ku agungkan kehebatan Ibu.

Oh...Maluku.

Terimalah terima kasih dariku.

Karena tanahmu sudah menampung gesitnya keringat ayah yang menyuburkan kehidupanku.

Cinta kita memang jauh.

Namun namamu adalah objek utama dalam sajak puisiku.

Dalam setiap doa.

Aku ingin Tuhan menyuburkan rahimmu. Agar bisa melahirkan tanah subur dan asri. 

Yang memberikan kehidupan abadi untuk anak dan cucu nanti.

Oh...Maluku, Aku rindu.

Dalam nestapa ku haturkan doa penuh sadrah.

Semoga kau baik-baik saja.

Semoga tak ada lagi kemunafikan dalam perutmu seperti dahulu kala.

Maluku...sampai jumpa di mimpiku.

Nasri Soulisa 

Lapangan Merdeka Kota Ambon, 7 Agustus 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun