Bahasa Menunjukan Karakter Sosial
Belajar dari kasus Shafiq memberikan arti bagi kita agar senantiasa waspada dengan tutur kita. Mulutmu harimaumu ialah ungkapan usang tapi sarat akan nilai-nilai sosial. Ketertataan kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh kecakapan lisan, sehingga upaya berpikir sebelum mengucapkan sangat penting supaya apa yang diucapkan tidak menyakiti orang lain.
Dalam  kajian bahasa, bahasa ada sebagai sarana penyampaian pesan dalam hubungan sosial. Bahasa menunjukan eksitensi moralitas manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan mestilah selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok.
Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kait dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya.
Bahasa dengan komunikasi sangat berhubungan. Dalam setiap komunikasi bahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ujaran (berupa kalimat atau kalimat-kalimat) yang digunakan untuk menyampaikan pesan (berupa gagasan, pikiran, saran, dan sebagainya) itu disebut pesan.Â
Dalam hal ini pesan tidak lain pembawa gagasan (pikiran, saran, dan sebagainya) yang disampaikan pengirim (penutur) kepada penerima (pendengar). Setiap proses komunikasi bahasa dimulai dengan si pengirim merumuskan terlebih dahulu yang ingin diujarkan dalam suatu kerangka gagasan. Proses ini dikenal sebagai istilah semantic encoding.
Ditambah pula oleh Sudaryono. Beliau  telah mengemukakan bahwa bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman. Lalu, Bahasa sebagai sarana ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
Jadi, atas semua pembahasan tentang bahasa di atas, dapat dikonklusikan bahasa ialah urat nadi bermasyarakat. Tanpa bahasa, manusia tak bisa melakukan interaksi. Namun, kehati-hatian kita dalam berbahasa perlu diperhatikan, sebab bahasa menunjukan karakter penggunannya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sudaryono bahwa bahasa bisa menjadi sebuah kesalahpahaman.
Studi Kegagalan Produk Bahasa Shafiq
Gagasan Shafiq, seorang Chief Strategy Officer pada sebuah perusahaan swasta membuat kaget publik Indonesia, khususnya Ambon, Maluku. Statusnya sebagai pakar media sosial dalam talkshow Kompas TV sangat dipertanyakan. Kredibilitas komunikatornya atas data dan ide menjadi bulan-bulanan para nitizen. Â
Telah diuraikan sebelumnya, semantic encoding ialah proses komunikasi bahasa dimulai dengan si pengirim merumuskan terlebih dahulu yang ingin diujarkan dalam suatu kerangka gagasan.Â