Waktu itu, bisa saja kau paksakan aimatamu
Tapi dengan senyum, warna wajahmu
Laksana malaikat tampan yang bertemu Nabi
Pesonanya terangi kami yang masih dipapah
Lalu, akhirnya
Kau  yang datang ketika ayam berkumandang adzan
Pergi tak kembali
Hari ini, masih saja hujan gelapi bumi
Aku masih bersama kursi
Yang menjadikan kayu berkawan paku
Aku masih bersama pena
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!