Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

8 Alasan Percaya pada Keshahihan Nasab Habaib Ba'alawi

11 Juni 2024   23:03 Diperbarui: 13 November 2024   02:19 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Polemik nasab pada dasarnya muncul dari muslim tradisionalis kelas menengah, setingkat pengurus cabang NU di daerah-daerah. Demikian pula masyarakat yang sepaham dengannya, kebanyakan berasal dari nahdliyyin kelas menengah . Kyai Imaduddin sendiri merupakan pengurus Cabang NU yang sebelumnya bahkan merupakan pendukung para habaib melalui FPI, sementara Fuad Plered konon merupakan mantan presiden muhibbin (pecinta) habaib Indonesia. 

Berbeda dari masyarakat yang menolak keshahihan nasab Ba'alawi, kaum Ba'alawi dan para pendukungnya justeru mendapat dukungan kuat dari para elit muslim tradisionalis. Apalagi sebagian tokoh Ba'alawi bahkan menjadi salah satu elit NU yang sangat dihormati. Selain itu, sebagian di antara tokoh-tokoh penting NU ada yang memiliki kekerabatan dengan klan Ba'alawi.

Sejak awal polemik nasab, para elit NU sudah menegaskan bahwa keabsahan nasab Ba'alawi tidak perlu dipersoalkan lagi. Belakang salah seorang pimpinan NU secara emosional bahkan melabeli para penolak keshahihan nasab Ba'alawi sebagai kaum wahabi, Syi'ah hingga khawarij.

Selain dukungan elit, sebagian tokoh pesantren besar juga memberikan dukungan terhadap Habaib, sekalipun ada pula yang memilih tidak melibatkan diri dalam polemik nasab. Sikap dan pernyataan tokoh-tokoh terhormat seperti guru sekumpul dan beberapa tokoh pesantren besar dipahami oleh sebagian masyarakat berada pada pihak habaib.  

Beberapa penceramah agama kondang juga menunjukkan hal yang sama. Gus Miftah, salah satu muballigh andalan nahdliyyin mengikuti jejak tokoh NU yang lain, yang dengan tegas memilih mengedepankan sikap lebih baik salah mencintai dari pada salah membenci.

4.   Ketokohan Kalangan Ba'alawi

Sejak reformasi, banyak habaib yang menjadi tokoh populer, panutan dan idola bagi sebagian umat Islam di Indonesia. Habib Riziq, imam besar FPI memiliki banyak pengikut yang militan di berbagai daerah. Sebagaimana Habib Umar dari Yaman, Habib Syeh memiliki penggemar yang luar biasa banyak. Habib Bahar juga memiliki pengaruh kuat di komunitas tertentu, yang tentu saja tidak dapat diubah begitu saja atas alasan apapun.

Bahkan di beberapa wilayah tertentu sebagian habaib juga telah menjadi tokoh agama paling dominan bahkan lebih popular dibanding tokoh-tokoh agama pribumi. Di beberapa tempat seperti sebagian Jawa Timur bagian timur, beberapa kota di Jawa Tengah dan beberapa wilayah tertentu di Jakarta sudah cukup lama menjadikan habaib sebagai panutan dan bagian dari kehidupan keagamaan mereka.

Penampilan para Habaib yang rata-ratta berparas mediteranian begitu menarik di mata masyarakat dan membangkitkan rasa kagum, yang membuat masyarakat sulit percaya bahwa mereka bukan dzuriyyah nabi. Penampilan, kata-kata, daya tarik dan energi yang dipancarkan oleh para habaib di berbagai acara keagamaan jarang ditemukan bandingannya dari tokoh-tokoh agama dari kalangan pribumi.

Hal ini menjadikan keyakinan para pecinta (muhibbin) habaib tidak mudah berubah, meski banyak informasi tentang nasab Ba'alawi yang bertolak belakang dengan keyakinan mereka. Para muhibbin bukan saja tidak tertarik untuk mempertanyakan keshahihan nasab, melainkan juga siap membela para habaib dari para penentangnya.   

5.   Latar Belakang Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun