Aku kuatir dia benar-benar melakukannya, tapi perlahan aku berusaha siapkan mental bila saja dia sungguh-sungguh mengirim rekaman itu ke istriku. Aku yakin bisa berkilah karena yang kulakukan cuma sebatas telepon dan SMS.
Dalam hati kusadari, menjalin kisah masa lalu terasa begitu menghiburku. Aku juga mulai merasakan betapa hiburan hati itu benar-benar sepadan dengan resikonya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!