Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Batas Akhir Cintaku

31 Oktober 2011   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalau faktanya begitu. Untuk apa aku ada dalam kehidupanmu?" Tanyaku yang tak juga dia jawab dengan kata-kata. Akupun leluasa nyerocos sepuas hatiku.

"Jujur. Aku memang sudah muak dengamu. Aku tak tertarik lagi padamu. Aku enggan menerima teleponmu. Aku tak enggan membalas SMS-mu. Bahkan setahun ini aku tak berminat lagi menyentuhmu. Cintaku sudah pudar karena semua itu. Kalau bukan karena buah hati yang terlahir dari rahimmu, aku pasti sudah pergi jauh darimu" Jelasku diselingi lelehan air mata yang tak mampu kutahan membanjiri pipiku.

"Sekarang aku yang ingin bertanya padamu. Apa rencanamu?" Tanyaku setengah menangis. Dia hanya diam, dengan cucuran air mata yang aku tak tahu apa maknanya. Tiba-tiba dia memelukku erat-erat, yang lagi-lagi aku tak tahu untuk apa.

---***---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun