Sekolah jadi semangat, berangkat untuk latihan model pun semangat.
***
Finaly hasilnya aku jadi makin pede. Yes, udah nggak kayak dulu lagi yang minderan. Berbagai macam lomba model aku ikuti dan akhirnya banyak piala menumpuk di rumahku. Itu semua karena Igan dong, siapa lagi.
"Wah kayaknya udah makin pede nih, udah beda kayak dulu," mamaku tiba-tiba membuka pintu tanpa mengetuk.
Sontak aku pun kaget. "Ah mama ini bikin kaget aja."
"Kok kaget? Lagi ngelamun ya? Oh Mama tahu nih, pasti ada penyemangatnya kan yang bikin tambah pede?" ledek mamaku.
"Apaan sih Ma," tukasku.
Aku pura-pura cuek, tapi sepertinya mamaku tahu apa yang aku rasakan.
"Udah nggak usah bohong lah sama mama. Mama itu serba tahu lho, apalagi soal anaknya pasti tahu. Mama yakin kamu lagi jatuh cinta sama Igan kan?" goda mamaku
"Aduh apaan sih, Mama ini sok tahu deh." sanggahku singkat dan pura-pura memainkan hp. Sebenarnya aku tersipu melihat Mamaku meledekku seperti itu.
"Kalau iya juga nggak papa kok, kamu kan udah dewasa, yah yang penting bisa jaga diri aja,"pesan mamaku
"Iya..Iya Ma.. ya udah Ma, aku mau belajar dulu nih, besok ada ulangan Mama malah bahas yang nggak penting.
Mamaku pun langsung keluar kamar sambil senyum-senyum. Aku dengan sigap menutup kembali pintu kamarku.