Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Blarak

14 September 2019   23:52 Diperbarui: 15 September 2019   00:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah Pak Kades juga tahu sebelumnya kalua akan apes?"

Pak Kades pun diam. Bila sudah begini, berarti Kang Temon sudah siap tempur dalam perdebatan. Pak Kades paham betul watak Kang Temon.

"Bagaimana, Pak?"

Tanya Kang Temon kepada sang wakil rakyat. Yang ditanya tetap pada pendiriannya.

"Pokoknya saya minta ganti!"

"Tidak bisa Pak. Bukankah mobil itu milik pemerintah?"

"Lalu kenapa?"

"Mobil itu dibeli pemerintah dengan uang dari mana?"

"Pajak."

"Siapa yang membayar pajak?"

"Ya, rakyat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun