***
"Apa Kang Temon tak melihat ke bawah sebelum menjatuhkan blarak itu?" Pak Kades menginterogasi Kang Temon di hadapan lelaki pemilik mobil hitam.
"Maaf Pak Kades, saya sudah melihat ke bawah, sepertinya tadi lengang. Tak ada orang atau mobil hendak lewat di bawah saya."
"Tapi setidaknya Kang Temon kan mendengar suaranya?"
"Tidak Pak. Mobil itu, nyaris tak terdengar."
"Kang Temon perlu tahu, Bapak ini adalah anggota dewan, wakil rakyat di daerah kita."
Wakil rakyat? Aduh, baru kali ini Kang Temon bermasalah dengan seorang wakil rakyat.
"Tapi Pak Temon mestinya tidak sendirian, itu pohon kan di tepi jalan desa?"
Wakil rakyat itu berkata dengan nada agak tinggi. Namun Kang Temon tampak tidak keder, justru tampak tenang.
"Kang Temon dulu sudah saya sarankan untuk menebangnya, karena membahayakan pengguna jalan. Tapi Kang Temon bersikeras tidak mau. Sekarang tahu kan akibatnya?"
"Betul Pak Kades. Tapi ini kan tidak ada unsur kesengajaan. Lebih tepatnya ini adalah sebuah kecelakaan."