"Sehat-sehat saja, Kang! Dia kangen sekali sama bapaknya..."
"Dia apa ibunya?" sela kedua perempuan bersamaan.
Sawitri yang diledek hanya tersenyum.
"Kalian jam berapa sampai di sini?" tanya Martoyo kepada mereka.
"Masih pagi."
"Anak-anak?"
"Bermain di belakang bersama Kakek."
Martoyo manggut-manggut, kemudian duduk di bangku panjang. Obrolan pun berlanjut, sementara Sawitri membuatkan minuman untuk suaminya. Martoyo tampak gelisah. Entah apa yang membuatnya demikian. Mungkin ia terlalu capek.
"Tadinya saya cemas Kang Martoyo tidak pulang-pulang. Jangan-jangan Kakang punya simpanan yang lain," kata Sawitri sembari menyodorkan minuman.
Martoyo hanya tersenyum simpul mendengarnya.
"Tapi sekarang saya percaya kalau Kakang tidak beristri lagi atau punya simpanan wanita lain. Tadi Yu Ginah dan Yu Sarni sudah banyak cerita tentang Kakang di tobong."