Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasien Kamar 10

2 Agustus 2019   07:34 Diperbarui: 2 Agustus 2019   07:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: hellosehat.com

Dia mengangguk dan obrolan pun segera kusudahi, kusarankan dia untuk beristirahat.

Sepanjang jalan aku teringat cerita pasien kamar 10 itu. Wajahnya, cara berceritanya. Sepertinya ingin menceritakan semua rahasianya kepadaku. Entah mengapa dia bercerita. Entah mengapa harus kepadaku. Sedangkan aku hanya dokter biasa. Yang merawat dan memperlakukan sama kepada para pasien.

***

Sampai di rumah kuceritakan pengalaman anehku kepada ibu. Dia menyimak dengan sesekali mengernyitkan dahi. Seolah ibu paham dengan pasien kamar 10 setelah kuceritakan ciri-cirinya.

Ibu pun bercerita bila perempuan yang memberikan bayinya kepada ibu 30 tahun lalu ciri-cirinya seperti pasien kamar 10 itu. Tapi apakah mungkin pasien itu adalah ibu kandungku? Sedangkan sejak memberikan bayinya, ibu dan ayahku tidak pernah lagi bertemu. Alamatnya pun tidak tahu di mana sekarang.

"Ibu hanya ingat wajahnya mirip ibunya. Perawakannya setinggi kamu. Wajahnya bulat berambut lurus. Namanya Rahma, itu yang Ibu ingat."

***

Hari ini aku dinas sore, sengaja aku datang ke tempat kerja pagi ini. Aku ingin ngobrol lagi dengan pasien kamar 10. Namun terkejutnya aku saat kudapati kamar itu telah kosong. Bergegas kutanyakan ke bagian administrasi.

"Maksud dokter pasien kamar 10 bernama Ibu Rahma, dok?"

"Iya betul. Sudah pulangkah dia?"

"Sudah dok. Sekitar dua jam lalu, ini catatannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun