Seperti yang Dostoevsky katakan, hati manusia itu dalam dan penuh rahasia. Kita mungkin tidak bisa memahami semua pilihan orang lain, tetapi kita bisa memastikan bahwa pilihan kita sendiri setia pada prinsip kita. Â
Jadi, moralitas itu omong kosong atau bukan? Tergantung bagaimana kita menjalankannya. Jika ia hanya menjadi topeng atau alat pencitraan, maka mungkin benar ia hanya fatamorgana.
Tapi jika kita memilih untuk menjadikannya bagian dari siapa kita tanpa pretensi, tanpa harapan pengakuan, maka ia akan selalu menjadi sesuatu yang berharga. Â
Referensi:
- Dostoevsky, F. (1866). Crime and Punishment. Moscow: The Russian Messenger. Â
- Huxley, A. (1932). Brave New World. London: Chatto & Windus. Â
- Tere Liye. (2013). Negeri di Ujung Tanduk. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Â
Pena Narr, Belajar Mencoret...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H