Mohon tunggu...
Nargis Mahdiyah
Nargis Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - University

Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, saya memiliki minat yang mendalam dalam dunia penulisan artikel yang beragam dan inspiratif. Penulisan bagi saya adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang relevan, mendidik, dan tentunya menginspirasi pembaca dalam menyikapi perubahan dunia yang semakin dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menanam Benih Literasi di Pulau Pramuka: Kisah Pengabdian di SMAN Nambi Jakarta

5 Oktober 2024   20:13 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 SMAN Nambi Jakarta. Sumber: Nargis Mahdiyah, 2024 (Dokumen Pribadi)

Siang harinya, para mahasiswa dan dosen bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah yang terletak hanya sekitar lima menit berjalan kaki dari villa. Mereka membawa peralatan yang telah disiapkan, seperti laptop, buku-buku, banner, dan materi edukasi lainnya. Dalam perjalanan singkat menuju sekolah, mereka berbincang ringan dan saling menyemangati satu sama lain. Meski hanya lima menit, perjalanan tersebut terasa penuh makna, karena di setiap langkah, mereka menyadari pentingnya kontribusi mereka dalam kegiatan pengabdian ini.

Sesampainya di sekolah SMAN Nambi Jakarta, para mahasiswa disambut hangat oleh para guru, pustakawan, siswa, serta kepala sekolah. Suasana sekolah yang sederhana namun penuh keakraban membuat semangat para mahasiswa dan dosen semakin membara untuk memulai kegiatan literasi. Pada hari pertama, mereka mengadakan sesi literasi membaca, memperkenalkan berbagai buku cerita dan novel dengan tujuan menarik minat siswa. Para mahasiswa bersama dosen aktif mengajak siswa untuk berdiskusi tentang isi buku yang dibaca, membantu mereka memahami pesan serta makna yang terkandung di dalamnya. Sesi ini diikuti dengan antusias oleh para siswa, yang banyak di antaranya belum terbiasa membaca secara mendalam.

Setelah sesi literasi membaca, kegiatan dilanjutkan dengan sharing session yang dipandu oleh salah satu mahasiswa dengan arahan dari dosen. Dalam sesi ini, para siswa diajak untuk berbagi pengalaman membaca mereka. Mahasiswa membuka diskusi dengan menceritakan pengalaman pribadi tentang buku favorit yang menginspirasi hidup mereka. Suasana semakin hidup ketika siswa mulai bergantian menceritakan buku yang mereka sukai, mulai dari kisah petualangan, cerita fantasi, hingga cerita rakyat lokal. Sesi ini tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga mendorong siswa untuk berani berbicara ataupun tampil di depan umum dan mengekspresikan diri melalui cerita yang mereka baca, di bawah pengawasan serta dukungan dari dosen yang hadir.

Untuk menambah semangat, para mahasiswa, dengan bimbingan dosen, mengadakan lomba bercerita di akhir sesi. Setiap siswa yang berpartisipasi diberi kesempatan untuk memilih satu buku yang pernah mereka baca, lalu menyampaikan cerita tersebut dengan gaya mereka sendiri. Para mahasiswa dan dosen bertindak sebagai juri, menilai cara siswa menyampaikan cerita, penghayatan, serta pesan yang mereka ambil dari buku itu. Keceriaan tampak jelas di wajah para siswa yang bersemangat mengikuti lomba ini, saling mendukung satu sama lain dalam menyampaikan cerita di depan kelas.

Pemenang lomba bercerita diumumkan dengan meriah. Hadiah berupa buku-buku menarik diberikan kepada siswa yang terpilih sebagai pemenang, sementara peserta lain juga mendapat apresiasi atas keberanian dan antusiasme mereka. Kegiatan ini menutup hari pertama dengan penuh kegembiraan, meninggalkan kesan mendalam baik bagi para siswa, mahasiswa, maupun dosen yang terlibat. Mereka berharap semangat membaca dan berbagi cerita ini akan terus berkembang di kalangan siswa SMAN Nambi Pulau Pramuka, dengan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat.

Setelah seharian penuh berinteraksi dan berbagi ilmu dengan siswa di SMAN Nambi Jakarta, para mahasiswa bersama dengan dosen merasa sangat puas dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para siswa. Ketika kegiatan di sekolah selesai, mereka kembali ke villa untuk beristirahat dan mengevaluasi aktivitas yang telah dilakukan. Perjalanan kembali ke villa diiringi dengan tawa dan cerita tentang momen-momen menyenangkan selama sesi literasi membaca. Setibanya di villa, mereka membersihkan diri, lalu berkumpul di ruang utama untuk membahas kegiatan hari itu.

Sambil menikmati cemilan dan teh hangat, mereka melakukan evaluasi sederhana yang dipimpin oleh dosen, membicarakan apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan untuk sesi literasi digital keesokan harinya. Setelah diskusi selesai, beberapa mahasiswa memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di sekitar villa, menikmati angin laut sambil melepas penat. Sementara itu, yang lain memanfaatkan waktu untuk menyiapkan bahan dan alat-alat yang akan digunakan dalam sesi literasi digital.

Suasana villa kembali ramai saat makan malam bersama. Mereka berbincang santai, membahas berbagai topik, mulai dari kehidupan kuliah hingga impian masing-masing. Setelah makan malam, beberapa mahasiswa melanjutkan diskusi mengenai rencana kegiatan esok hari bersama dosen, sementara yang lain bersiap untuk tidur lebih awal agar tetap bugar. Dengan semangat yang terjaga, mereka menyusun strategi untuk memastikan sesi literasi digital berlangsung sukses dan menyenangkan bagi para siswa.

Keesokan paginya, suasana villa kembali sibuk saat para mahasiswa dan dosen mulai bersiap-siap untuk kembali melanjutkan pengabdian mereka di SMAN Nambi Jakarta. Udara pagi yang segar dan tenang di Pulau Pramuka memberi semangat baru bagi mereka. Dengan perlengkapan yang sudah dipersiapkan sejak malam sebelumnya, para mahasiswa memastikan laptop, bahan presentasi, dan buku-buku yang akan digunakan dalam kegiatan literasi digital telah lengkap. Dosen juga memberikan arahan terakhir sebelum mereka berangkat, memastikan setiap mahasiswa memahami perannya masing-masing.

Setelah sarapan bersama dengan hidangan sederhana yang disediakan oleh penduduk setempat, mereka segera berangkat menuju sekolah. Perjalanan singkat menuju sekolah terasa menyenangkan, diiringi canda tawa dan semangat pagi yang tinggi. Meski hanya lima menit dari villa, perjalanan ini dipenuhi antusiasme, seolah mereka tidak sabar untuk segera memulai hari kedua pengabdian.

Sesampainya di SMAN Nambi, para siswa sudah menanti dengan penuh rasa ingin tahu. Para mahasiswa dan dosen segera memulai persiapan teknis untuk sesi literasi digital, memeriksa kembali perangkat dan materi yang akan digunakan. Pagi itu, mereka berencana memperkenalkan kepada para siswa konsep dasar literasi digital, pentingnya pemahaman teknologi dalam kehidupan sehari-hari, serta cara menggunakan internet dan perangkat digital dengan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun