I will not die, I will not die, I am a Palestinian child."
(Puisi karya Tala al Danaf, 12 tahun).
Pada bulan Maret 2024 lalu, Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, menggambarkan perang Israel di Gaza sebagai perang terhadap anak-anak, terhadap masa kecil mereka, dan terhadap masa depan mereka.Â
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 16.000 anak, melukai sekitar 34.000 anak, membuat 17.000 anak menjadi yatim piatu, dan sekitar 21.000 anak hilang. Jumlah anak-anak yang dibunuh oleh Israel di Gaza melebihi jumlah total anak-anak yang terbunuh dalam perang di seluruh dunia dalam kurun waktu empat tahun.
Di tengah kondisi demikian mengerikan, para penulis cilik Palestina ini mengekspresikan perasaan dan keadaan yang mereka alami melalui bait-bait puisi. Mereka menyakini bahwa kata-kata yang mereka tuliskan akan bisa menjadi media mengurai kesedihan dan kegundahan, selain juga bisa mengabadikan memontum yang mereka alami. Â
Melalui puisi yang dicipta, mereka ingin agar warga dunia tergerak membantu dan memastikan anak-anak Palestina juga berhak mendapatkan kedamaian, kebahagiaan dan ketenangan sebagaimana anak-anak di belahan dunia lainnya, sehingga anak-anak Palestina dapat bertumbuh optimal mewujudkan cita-cita terbaik mereka.
Jayapura, 11 Agustus 2024
Alfakir Nardi el-Khayr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H