Mungkin Rio adalah kegilaanku. Gila karena sebuah janji seorang anak laki-laki 9 tahun yang sialnya terdengar sangat merdu bagiku. Yang perkataannya selalu ku putar setiap sore dan malamku hinga menjadi candu air mataku. Apakah cinta seperti ini yang aku butuhkan?
Sementara Ken,
Ken yang selama ini menemaniku, menemani setiap soreku menanti senja. Ken yang sudah mewujudkan semua janji-janji Rio padaku. Ken yang tidak pernah menyerah walau terus mendapat penolakan. Ken yang selalu kembali meski harus pulang dengan segala kesakitan. Aku berjanji akan membuka hatiku seluas-luasnya untuk Ken. Sampai lelaki itu tak lagi memiliki tempat sekecil apapun dalam hatiku. Aku akan menutup semua celah di hatiku untuknya.
Kali ini jangan pergi, Ken. Aku sudah sekarat, dan aku akan mati jika kehilanganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H