Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisruh Pencalonan Kapolri; Momen Sentil bagi Para Petinggi Polri dan KPK

21 Januari 2015   19:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:40 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Sampai di sini, saya sudah bisa memperlihatkan kepada Anda mengapa saya melihat sebaliknya dari gonjang-ganjing di atas. Sama seperti BG yang "dibawa" ke posisi di mana ia harus mendapat perhatian KPK setelah kasusnya sekian lama membeku, kelihatannya Jokowi kali ini membawa Badrodin Haiti ke posisi serupa. Seakan-akan pesannya kepada KPK adalah jangan hanya BG, sekarang saatnya beri perhatian kepada Badrodin Haiti.

Pesan di atas, tidak dapat menjadi bumerang bagi Jokowi, karena memang belum ada status tersangka bagi Badrodin Haiti. Jokowi tidak dapat dituduh "sudah tahu koq kenapa angkat". Tetapi pada saat yang sama, Jokowi justru berpesan "kita sudah sama-sama tahu, kenapa diam saja, KPK?"

Jika dugaan saya di atas benar, maka tampaknya kasus kepemilikan rekening gendut di kalangan para petinggi Polri yang sempat di-peti-es-kan pada era SBY, mulai dilirik oleh Jokowi. Ia menjadikan momen pencalonan Kapolri ini sebagai "momen sentil" bagi para petinggi Polri yang terkait kepemilikan rekening gendut, sekaligus bagi KPK.

Bagi para petinggi Polri tersebut, Jokowi memberi "pesan", silakan inginkan kursi Kapolri karena di situ nanti Anda akan mendapat perhatian KPK. Di sisi lain, KPK mungkin saja mematikan Tempo (merujuk tulisan rekan Kompasianer Sang Pujangga), namun Jokowi menyentil mereka untuk menghidupkannya kembali.

Beranikah KPK?

(Catatan: Silakan diberi koreksi apakah dugaan di atas memiliki sufficient ground untuk dianggap sebagai salah satu alternatif yang mungkin dari kisruh pencalonan Kapolri? Kritik Anda dihargai, karena dengan demikian Anda mengkonfirmasi pentingnya memperhatikan sufficient conditions dalam mengemukakan opini politik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun