Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kakak Ipar

13 Januari 2021   07:41 Diperbarui: 13 Januari 2021   07:51 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air mataku kubiarkan tercurah tanpa sisa menumpahkan segala kegundahan di hatiku. Aku baru saja kehilangan ibuku. Masih sepuluh hari dimakamkan, abangku sudah datang menuntut akan mengalihkan warisan ke kampung halaman isterinya. Duh....aku wanita, iparku juga wanita. Aku sebetulnya malu harus mencurigainya. Akan tetapi, ulahnya memepetku, memaksaku untuk mencurigainya.

Tuhan, tabahkan hatiku, kataku dalam hati dengan lunglai. Ibu-ibu tetangga masih menemaniku, menggosok tubuhku dengan minyak angin. Abangku tampak  duduk di sudut sambil menunduk. Entah apa yang dipikirkannya. Takut dimarahi isterinya karena gagal meminta sertifikat rumah atau ceritaku akan nasib sepupu ibu yang mbambung akibat dominasi isterinya telah menyadarkannya? Entahlah. Aku masih belum bisa melupakan makam ibu yang baru kudatangi sore tadi, sebelum marah-marah akibat sikap penurut abangku terhadap isterinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun