Akan tetapi kata ibu. Dasar ibu matre atau begitukah wanita? Kata ibu si imut bukan polos tapi cerdik. Ia paham bahwa fakultas yang kupilih kelak bakal membuatku bergaji dolar.
Maka, jangankan meminjamkan sebuah apartemen dan mobilnya untukku, andaikan apartmen dan mobil itu diberikannya kepadaku pun, kelak ia masih tidak rugi memilikiku. Ah, ibu. Perhitungannya sama detailnya dengan si imut.
"Tuhan, jangan biarkan kebahagiaanku berlalu,"bisikku sambil mengunggah foto-foto kebersamaan kami yang dihargai sehari satu juta per foto dan mungkin bisa lebih dari itu jika aku memintanya menambahi karena ia memang anak konglomerat. Sungguh, luka hatiku karena ulah Adisty Ratna Wirastuti sudah berlalu dengan kehadiran Mutmainah, si imut kekasihku. Belahan jiwaku yang cerdiknya nggak ketulungan padahal semula kukira polos. Hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H