Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Kecilku, Marinda

20 November 2020   10:17 Diperbarui: 20 November 2020   10:28 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jatuh cinta semudah melupakan kukira. Apa yang harus dikenang jika aku telah terbukti bersama wanita lain?  Lalu Kamu masih cinta? Apanya yang Kaucintai? Memangnya mau diduakan? Atau ingin menjadi pelakor? Maka, raih dan kejarlah hal yang sekiranya membuatmu mencintaiku."

"Misalnya jika aku mencintai warisanmu?"

"Berupayalah Kamu bisa memiliki warisan setara. Walaupun hanya dalam bayangan, jika ada mujizat tentu terlaksana. Jika tidak terlaksana, setidaknya Kamu tidak memberi kesan menyukaiku karena warisanku. Kesan yang harus Kauhapus dari semua orang termasuk kepadaku. Makanya, aku menolak saat Kamu menawari biaya wisata kita kan? Karena kesan itu menggangguku, membuatku lupa bahwa kita telah berteman sejak SMP, sejak orangtuaku masih merintis usaha dan belum sukses."

"Okelah, aku akan berusaha menepis kerinduanku kepadamu. Perasaan yang telah muncul sejak kita masih SMP."

"Setidaknya, beri aku kesempatan sebagai lelaki. Sebagai hunter. Aku akan memburumu jika yakin akan ketulusanmu."

"Atau malah melupakanku jika ternyata aku bukan seleramu?"

Aku hanya tertawa saja karena memang belum bisa menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun