"You know that, Nan? Aku udah nggak bisa ngitung berapa cowok yang setengah mati berjuang ngedeketin aku hanya untuk dapat 10 persen perhatian yang aku kasih ke kamu...
"Wanda, sebetulnya tidak kesulitan memperoleh cinta dari lelaki lain. Akan tetapi, sikap Keenan yang cenderung cuek, seolah membuatnya menjadi tertantang. Keenan yang menangkap ketidaktulusan itu semakin ragu. Keraguan yang seolah penolakan itu membuat Wanda semakin mengejarnya dengan gaya arogansi "orang kaya".
Padahal seharusnya yang mengingini menjadi pahlawan itu pria. Pria pun butuh dikagumi. Â Ulah Wanda yang dengan seenaknya membeli lukisan Keenan, bukan sekadar membuatnya merasa diremehkan, namun juga membuat Keenan merasa dibeli. Ia pun marah karena cinta dan komitmen memang tidak dapat dibeli. ...Keenan memungut gulungan-gulungan itu dengan hati remuk redam....
"Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda,"desis Keenan sambil membuka pintu,"Tapi kamu nggak akan pernah bisa membeli saya," Dipanggulnya keempat lukisan itu, berjalan pergi dan tak menoleh lagi.
Bahan Bacaan
merdeka.com
merdeka.com
Lestari, Dewi. 2010. Perahu Kertas. Jakarta: Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H