Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Si Cantik Dikalahkan?

1 Oktober 2020   20:13 Diperbarui: 4 Oktober 2020   04:56 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi karakter perempuan. (sumber: KOMPAS/Handining)

Kemandirian yang malah menjadikan wanita memiliki nilai lebih di mata lelaki.

Ketika sibuk memikirkan pasangannya yang sedang bekerja, tentu pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah dari cucian sampai seterikaan menumpuk tidak segera dikerjakan karena sibuk memikirkan pasangannya. 

Kebiasaan mengabaikan pekerjaan sendiri sampai menumpuk, lama-lama bertumbuh menjadi kemalasan. Bagaimana jika satu dan lain hal, rezeki pasangannya menjadi surut karena covid-19 misalnya? Tentu tidak mudah membiasakan diri dari bermalasan menjadi rajin dalam sekejap.

Maria pun mengatakan kepada kakaknya ia tidak takut menjadi sahaya karena cinta. Ungkapan yang membahayakan juga. Kebetulan Yusuf lelaki yang baik. Akan tetapi, ia juga manusia. 

Konon, kesalahan itu dilakukan manusia karena adanya niat dan kesempatan. Walaupun tidak ada niat mengakali, jika diberi kesempatan, bagaimana jika keisengannya timbul? Iseng meminta Maria datang menemuinya, semula hanya bertemu, tatkala Maria dengan ringan menurutinya, ia pun mengajak bertemu lagi dan lagi.

Semula hanya memegang tangan dan foto bersama, pertemuan berikutnya apalagi yang akan dilakukan lelaki terhadap wanita? 

Jika suatu ketika mendapati Yusuf telah bosan karena ia telah menuruti segala permintaan Yusuf dari kedatangan sampai uang, siapa yang disalahkan, toh keduanya telah cukup umur? 

Mungkin karena berbagai pertimbangan selain hal di ataslah, jika akhirnya pengarang "tega" mematikan Maria, yang digambarkan sebagai sosok cantik.

Pria menghagai wanita yang memiliki standar wanita dan batasan. Ketika wanita berani mengatakan tidak untuk hal yang tidak seharusnya dilakukan, bila situasi dirasa tidak pantas, maka pria akan mengatahui dan memaklumi, karena wanita itu memiliki nilai bagi diri sendiri. 

Jika ia adalah pria sejati yang ingin menjadi jodohmu, ia akan menghargainya. Maria, selain dianggap akan merepotkan dirinya sendiri karena prinsip "menghamba" yang salah arah, juga akan merepotkan Yusuf kelak sebagai dokter yang pekerjaannya berkaitan dengan nyawa manusia.

Demikian pula yang dialami si cantik Wanda. Ia sebagai anak orang kaya, pemilik sanggar lukisan, dengan seenaknya membeli lukisan Keenan agar Keenan mencintainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun