Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagai Masalah Wanita dalam Pewayangan

2 Agustus 2020   21:27 Diperbarui: 2 Agustus 2020   21:27 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mengatakan kepada ibunya bahwa telah mendapat sedekah. Ibunya yang sedang sibuk tanpa menoleh, menjawab agar ia membagi sedekah tersebut dengan saudaranya.

Konon, akhirnya Drupadi menikah dengan mereka satu per satu masing-masing selama dua tahun kemudian ia menjadi permaisuri Yudistira. Drupadi memiliki anak satu orang dari masing- masing suaminya. Akan tetapi, kelima anak tersebut meninggal saat terjadi perang Baratayuda.

Berikutnya adapula Dewi Kunthi. Dalam Mahabarata bagian pertama atau Adiparwa, dikisahkan tentang Dewi Kunti yang ditugasi menjamu pendeta bernama Resi Durwasa. Beliau pun menghadiahi mantra untuk memanggil dewa.

Sang Dewi yang masih remaja iseng merapal mantra untuk para dewa tanpa dasar pengetahuan cukup. Oleh karena keisengannya muncul pada pagi hari, yang muncul pun Dewa Surya. 

Saat sang dewi mencoba mantra tersebut sambil memandang matahari terbit, dewa matahari tersebut pun siap memberinya seorang putra. Kunti yang ketakutan menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan Adityahredaya saja. 

Surya menyatakan dengan tegas bahwa Adityahredaya bukanlah mainan. Dengan sabda dewa, Kunti pun mengandung kemudian melahirkan anak dengan pertolongan sang dewa.

Demi menjaga nama baik kerajaan, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. 

Bayi tersebut ditemukan kusir kerajaan bernama Adirata. Sang kusir dengan gembira menjadikan bayi tersebut sebagai anaknya, terlebih sejak ditemukan ia sudah memakai pakaian perang lengkap dengan anting-anting dan kalung pemberian Surya.

Karna berkeinginan berguru kepada Resi Dorna namun ditolak karena bukan ksatria. Ia pun mencari guru lain, Parasurama, dengan menyamar sebagai brahmana. Parasurama adalah guru Sang Dorna. 

Dengan demikian, ia memperoleh guru yang lebih baik daripada Resi Dorna. Malangnya, Ia ketahuan berbohong lalu ia dikutuk oleh Parasurama agar ilmu yang diajarkannya tidak berguna lagi untuk Karna. Ilmu yang tidak bertahan lama seiring dengan gugurnya Karna dalam perang Baratayuda.

Setelah menjadi permaisuri raja, Dewi Kunti harus menjadi janda raja dengan tiga anak kandung dan dua orang anak kembar putera Dewi Madrim sebagai anak tiri. Kelima anak yatim itulah yang disebut Pandawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun