Selama ini, Inu memang belum pernah menyatakan cinta pada Amanda. Ia takut, Amanda akan menolaknya dengan dalih, apaan sih pakai cinta-cinta segala. Kita toh hanya bersahabat saja kan?
Enggak enak banget kan menerima jawaban seperti itu? Meski diucapkan dengan gaya Amanda yang ceria, tetap saja jawaban itu menyakitkan.
Dan senja ini? Ya Tuhan, gadis tomboy itu cemburu! Ngambek! Inu bersorak dalam hati. Diam-diam ia bersyukur pada Berbie, yang telah membuat gadis pujaan hatinya ngambek selama empat hari berturut-turut. Ahaaayyy.
''Kamu cemburu ya?'',Inu menatap lekat-lekat wajah Amanda yang tertunduk.
''Iyaaa...'', Amanda mengangguk pelan, tidak berani menatap Inu.
Inu tertawa keras.
''Kalau kamu ngambek seperti ini selama sebulan, bisa kacau pekerjaanku. Selama empat hari saja, semua sudah berantakan seperti ini''.
''Artinya?''.
''Artinya, aku tak bisa jauh-jauh darimu. Aku cinta kamu ternyataaahhh. Cinta pakai banget!''.
''Soer?'', Amanda tersenyum dan mengangkat dua jarinya.
''Sumpah! Kamu cinta enggak sama aku?'', wajah Inu ceria sekali.