Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Jokowi Marah, Curhat, atau Tepo?

3 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 3 Juli 2020   16:15 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fotografer yunandri agus

Bahasa mulut dan bahasa tubuh dari Presiden Jokowi yang menginginkan terjadi perubahan cara kerja sampai akan terjadi pergantian menteri menggambarkan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu sangat kecewa dengan rekan kerjanya.

Kalau di bayangkan secara sederhana adalah seorang asisten rumah tangga tidak mampu memuaskan sang majikan karena di anggap lalai dalam melaksanakan perintah juragan.

Dengan gaji yang di anggap wajar oleh si pemilik rumah kemudian diterima oleh asisten rumah tangga sesuai kesepakataan bersama. Maka terjadilah perjanjian kerjasama untuk menyelesaikan masalah di rumah tersebut di bidang kebersihan.

Kemudian pada suatu hari timbulah masalah karena cara kerja asisten itu tidak sesuai dengan perjanjian di awal kerja. Pertama sang majikan melihat hasil pekerjaan pembantunya tidak maksimal, entah si asisten yang salah menerjemahkan perintah dari atas atau  kedua ada alasan lain yaitu cerita bekerja di tempat lain lebih enak karena bisa kerja santai dan bergaji besar.

Kedua cerita di atas memang sama-sama menyebalkan namun yang paling sakit hati untuk para majikan ada alasan nomor dua karena sang majikan sudah memberikan balas jasa yang sesuai perjanjian awal kerja.

Kalau  begini kejadiannya maka mau tak mau sang majikan perlu melakukan pergantian asisten dengan kualitas sesuai pemilik rumah. Pergantian harus segera terjadi agar tidak menjadi masalah besar di masa depan.

Bisa saja kisah di atas terjadi pula di kabinet Presiden Jokowi.  Ada menteri yang salah mengartikan maksud atasnya atau ada menteri yang merasa tidak nyaman untuk bekerjasama dengan Presiden Jokowi.

Walau balas jasa yang di terima terlihat sangat wah-wah tapi di sana ada sesak di hati para menteri karena perintah Presiden Jokowi sangat berat di kerjakan.

Wajar pak Jokowi menawarkan suatu usulan untuk bisa melahirkan aturan baru yang mampu meringankan beban kerja para menteri. Tapi mungkin ada masalah yang hanya di ketahui oleh menteri itu sendiri. Misalkan menteri tersebut mempunyai hutang jasa kepada partai politik.

Bagi Presiden Jokowi yang paling penting adalah hasil pekerjaan yang sempurna sesuai dengan perjanjian di awal kerja, supaya rakyat merasa hidup bahagia.

Dan ada rahasia di setiap individu bahwa hasil kerja yang sempurna akan melahirkan persepsi yang positif. Semua insan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan prestasi sehingga hasil karyanya bisa di nilai dengan angka bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun