Aduh, rasanya masa depan saya terlihat buram.
     Terbayang di pikiran seperti melihat perahu kecil yang jauh dari daratan namun terlihat dekat dengan badai.
     Langit terlihat abu-abu hitam.
     Hembusan angin yang biasanya lembut sejuk namun hari ini terasa sangat kencang. Seakan-akan meniup apapun yang menghadang langkahnya.
     Kalau nasib baik sampai pula ke pantai tapi jika takdir tak bagus maka terdampar jua di dunia lain. Nasib oh nasib.
     Seperti itu pun terasa nasib saya saat ini.
     Di liburkan perusahaan dengan alasan, ada penyakit corona atau covid19. Bisa buat manusia cepat mati.
     Ah! Gawat dong bos. Muka saya takut bos pun terlihat cemas.
     Waktu saya tanya selanjutnya bagaimana? Si bos dengan muka ragu-ragu menjawab ada penyakit kejam bisa buat cepat mati manusia.
     Saya ngomong lagi bahwa takdir manusia sudah ada yang atur di mana saja bisa mati.
Tapi si bos komen dengan bijak bahwa dia sudah tahu tapi ada aturan yang bikin si bos sebel banget.