Setelah Brojol meminum seteguk teh jahe di warung yang sama, dia berkata," temanku yang baik. Waspadalah dengan Brondong."
"Ha! Kenapa Bro?" saya kaget lagi.
"Dia sedang di cari polisi," suara Brojol pelan.
"Kenapa? Penampilan santun, pakaiannya rapi, cara berucapnya enak di dengar."
"Banyak kawan-kawan kita tertipu oleh ucapannya. Ada yang meminjamkan uang jutaan, puluhan juta, sampai ratusan juga. Kalau di hitung total uang yang dia gelapkan bisa mencapai dua miliar rupiah."
"waduh! Banyak banget!"
"Nah kan sudah tahu nih. Nanti kalau bertemu si Brondong jangan percaya ucapannya."
"Tadi dia bertemu saya di sana. Ada sekita empat puluh menit kita berbincang."
"Wah gawat, kena berapa lo?"
"Awalnya dia minta dua ratus juta rupiah..."
"Waduh!" Brojol menepuk jidatnya.