Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

24 Oktober 2024   16:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aristoteles berpendapat bahwa pemimpin yang efektif juga harus memiliki keberanian untuk menghadapi masalah dan tantangan. Keberanian di sini tidak berarti bertindak ceroboh atau sembrono, melainkan keberanian yang dilandasi kebijaksanaan, yang memungkinkan pemimpin mengambil risiko yang diperlukan dengan pertimbangan matang demi mencapai tujuan yang lebih besar. 

Secara keseluruhan, Aristoteles melihat kepemimpinan sebagai tugas yang sangat berat. Ia percaya bahwa pemimpin harus terus berkembang agar bisa menjadi individu yang mampu meningkatkan kehidupan orang lain. 

Pemimpin bukan hanya seseorang yang memberi arahan; mereka juga harus menjadi panutan yang baik bagi orang lain. Menurut Aristoteles, pengembangan karakter dan etika, serta kemampuan seorang pemimpin dalam membawa masyarakat menuju kebaikan bersama, adalah fokus utama kepemimpinan.

Jenis Teori Kompetensi Kepemimpinan

Dalam teori kepemimpinan, terdapat tiga jenis teori kompetensi kepemimpinan menurut Aritoteles yaitu teori sifat, teori perilaku, dan teori lingkungan. Ketiga teori ini dikenal sebagai teori kepemimpinan besar:

  • Teori Sifat

Teori sifat juga disebut sebagai teori genetik, teori ini berpendapat bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibentuk. Menurut teori ini, eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat unggul yang sudah ada sejak lahir. Selain itu, teori ini menegaskan bahwa karakteristik atau sifat bawaan dari seorang pemimpin menentukan efektivitas kepemimpinan. 

Sifat tertentu seperti fisik, sosialisasi, dan intelegensi, yang merupakan bawaan seseorang, diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif. Dengan demikian, kepemimpinan tidak hanya soal jabatan, tetapi bagaimana seseorang memengaruhi dan memandu orang lain menuju tujuan bersama melalui pemikiran yang matang dan sifat-sifat yang mendukung.

  • Teori Perilaku 

Teori ini mengklaim bahwa kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari dan dikembangkan melalui pengamatan serta pelatihan. Teori ini berfokus pada tindakan dan perilaku pemimpin, bukan pada sifat bawaan mereka. Menurut teori ini, terdapat dua kategori perilaku utama yaitu:

1. Perilaku orientasi tugas yaitu di mana pemimpin berkonsentrasi pada pencapaian tugas dan hasil kerja tim.

2. Perilaku orientasi hubungan yaitu di mana pemimpin lebih memperhatikan hubungan interpersonal dan pengembangan anggota tim.

Teori perilaku menunjukkan bahwa pemimpin yang baik dapat menyeimbangkan kedua perilaku ini untuk mencapai tujuan kelompok.

  • Teori Lingkungan 

Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan perilaku pemimpin, serta konteks dan lingkungan di mana kepemimpinan dilakukan. Dalam teori ini, kepemimpinan dilihat sebagai respons terhadap situasi tertentu, dan efektivitas seorang pemimpin bergantung pada bagaimana mereka menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok atau organisasi. 

Sebagai contoh, seorang pemimpin mungkin perlu mengambil pendekatan yang berbeda dalam situasi krisis dibandingkan dengan situasi normal.

Dalam memahami dinamika kepemimpinan, ketiga teori ini saling melengkapi. Mereka juga memberikan pemahaman tentang bagaimana pemimpin dapat berubah dan berkembang dalam berbagai situasi.

Definisi-Definisi Kepemimpinan

Berikut ini adalah beberapa definisi kepemimpinan yaitu sebagai berikut:

  • Kepemimpinan Berdasarkan Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun