Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

24 Oktober 2024   16:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:44 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam proses pengambilan keputusan politik, penerapan keadilan dan kebaikan bersama dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Aristoteles juga mengingatkan kita akan pentingnya keterlibatan warga negara dalam proses politik, sehingga suara dan kebutuhan masyarakat dapat diakomodasi dengan lebih baik.

  • Pendekatan Holistik terhadap Masalah Sosial

Aristoteles memahami manusia sebagai "zoon politikon", yaitu makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Ia menyadari bahwa interaksi sosial adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. Pemikiran Aristoteles mendorong kita untuk membangun hubungan sosial yang kuat dan saling mendukung, terutama di dunia modern, di mana banyak orang merasa terasing akibat kemajuan teknologi dan individualisme. 

Menurut pendekatan Aristotelian, masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang menghargai interaksi dan kerja sama antar individu. Dengan menggunakan pendekatan ini, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih solid, di mana orang saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama dan berbagi tanggung jawab untuk kebaikan bersama.

  • Pendidikan dan Pengembangan Karakter

Aristoteles menekankan betapa pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan kebajikan dan karakter. Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun individu yang baik. Pandangan Aristoteles memberikan pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan, berbeda dari sistem pendidikan modern yang seringkali terlalu berfokus pada prestasi akademik. 

Aristoteles berpendapat bahwa pendidikan yang baik harus mencakup pembangunan karakter, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, ia mendorong sistem pendidikan untuk memberikan perhatian lebih pada pengembangan nilai-nilai moral dan etika, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga baik secara moral.

  • Resiliensi dan Keberanian dalam Menghadapi Tantangan

Aristoteles menekankan bahwa keberanian adalah salah satu kebajikan utama yang sangat penting. Keberanian untuk menghadapi masalah dan mengambil keputusan yang sulit menjadi sangat krusial dalam dunia saat ini, yang dipenuhi dengan tantangan dan ketidakpastian. Menurut Aristoteles, keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut; melainkan kemampuan untuk bertindak dengan bijaksana meskipun ada rasa takut. 

Sikap keberanian yang dilandasi oleh kebijaksanaan akan membantu individu dan pemimpin dalam membuat keputusan yang tepat, serta menghadapi kesulitan dengan kepala tegak saat menghadapi tantangan. Dengan menginternalisasi nilai-nilai keberanian menurut Aristoteles, individu akan lebih siap untuk menghadapi ketidakpastian dan beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi di sekitar mereka.

Prinsip-prinsip pemikiran Aristoteles memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menghadapi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat saat ini. Oleh karena itu, pemikiran Aristoteles sangat relevan di zaman sekarang. Konsepnya mencakup etika kebajikan, kepemimpinan berbasis moral, serta pengembangan diri dan keterlibatan sosial. Pemikiran ini memberikan panduan praktis bagi individu dan pemimpin untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat.

How

BAGAIMANA CARA MENERAPKAN GAYA KEPEMIMPINAN ARISTOTELES ?

Salah satu prinsip penting yang membentuk pemimpin yang efektif adalah etika, kebajikan, dan pengembangan karakter, yang merupakan inti dari gaya kepemimpinan Aristoteles. Untuk menerapkan gaya kepemimpinan ini di era modern, diperlukan pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diambil:

  • Menumbuhkan Kebajikan dan Karakter

Pemimpin yang baik harus memiliki keduanya, yaitu kebajikan dan karakter. Oleh karena itu, pemimpin harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun