Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

24 Oktober 2024   16:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Aristoteles mendorong para pemimpin untuk menerapkan prinsip keadilan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin harus mempertimbangkan dampak keputusan mereka terhadap semua pihak yang terlibat. 

Keadilan dalam pengambilan keputusan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan individu, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi komunitas secara keseluruhan. Pendekatan ini menjadi semakin penting dalam konteks dunia saat ini, di mana diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kepentingan umum untuk menangani masalah seperti ketidakadilan sosial, perubahan iklim, dan konflik politik.

Selain itu, keberanian juga merupakan komponen penting dari gaya kepemimpinan Aristoteles. Pemimpin harus berani menghadapi tantangan dan mengambil risiko ketika situasinya tidak pasti. Keberanian ini tidak hanya membantu dalam membuat keputusan yang sulit, tetapi juga mendorong anggota tim untuk mencoba hal-hal baru dan berinovasi. Budaya keberanian sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan dinamis. 

Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Aristoteles memberikan dasar yang solid untuk membangun kepemimpinan yang berhasil dan berkelanjutan. Pemimpin yang menekankan etika, kebajikan, dan pengembangan karakter dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perusahaan mereka.

Prinsip-prinsip kepemimpinan Aristoteles memberikan arahan yang relevan dan praktis untuk membangun pemimpin yang efektif dan bertanggung jawab secara moral dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung. 

Dengan memasukkan nilai-nilai Aristotelian ke dalam kepemimpinan, kita dapat mengharapkan masyarakat yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Untuk menghadapi tantangan zaman modern dan menciptakan masa depan yang lebih baik, gaya kepemimpinan Aristoteles, yang menekankan moralitas, karakter, dan komunitas, adalah apa yang kita butuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Bistara, R. (2020). Jurnal Filsafat dan Teologi Islam. Virtue Ethics Aristoteles dalam Kebijaksanaan Praktis dan Politis Bagi Kepemimpinan Islam , 179-196.

Fadil, M. (2012). Sebuah pengantar filsafat politik klasik. Bentuk Pemerintahan dalam Pandangan Aristoteles.

Sule, M. (2019). Analisis Teori Kepemimpinan Aristoteles Terhadap. Analisis Teori Kepemimpinan Aristoteles Terhadap Kepemimpinan Masa Kini.

Syifa, S. N., Rahardianto, R. D., Ramadhan, S. N., & Naufal. (2023). Jurnal Filsafat Terapan . Bentuk Pemerintahan dalam Pandangan Aristoteles serta Bentuk dan Sistem Pemerintahan di Indonesia Menurut Undang -- Undang Dasar Tahun 1945.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun