Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, mengarahkan, dan memotivasi anggota tim agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan juga merupakan upaya untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.Â
Pada dasarnya, kepemimpinan mencerminkan pemahaman yang lebih luas tentang kekuasaan, karena seorang pemimpin berusaha mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya dan mencapai tujuan bersama dalam organisasi.
Kepemimpinan adalah hubungan di mana seorang pemimpin mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan merupakan proses pengaturan dan pengelolaan situasi untuk mencapai keputusan yang diinginkan. Kepemimpinan berasal dari proses perubahan dalam diri seseorang, bukan semata-mata dari jabatan atau gelar.Â
Mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama adalah bagian penting dari kepemimpinan. Selama bertahun-tahun, banyak filsuf dan pemikir membahas konsep kepemimpinan. Salah satu di antaranya adalah Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno yang terkenal. Pandangan Aristoteles tentang kepemimpinan berakar pada konsep etika, kebahagiaan, dan keutamaan (virtue).
Biografi Aristoteles
Aristoteles adalah salah satu filsuf terbesar sepanjang sejarah, yang pemikirannya masih relevan dan diapresiasi hingga saat ini. Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara, pada tahun 384 SM. Ayahnya adalah seorang dokter yang bekerja di Makedonia pada masa pemerintahan Philip V, ayah dari Alexander Agung. Selama dua puluh tahun, Aristoteles belajar di Akademi Plato. Karena kecerdasannya yang luar biasa, gurunya menjulukinya "The Reader".
 Aristoteles dianggap sebagai pemikir yang unik. Jika pemikiran Plato sering sulit dipahami dalam dialog-dialog yang ditulisnya, karya-karya Aristoteles justru lebih mudah dimengerti. Ia mempelajari dan menguasai banyak bidang pengetahuan yang saat ini sulit dikuasai oleh satu orang saja. Perpaduan berbagai keahlian tersebut tercermin dalam doktrin-doktrinnya yang menunjukkan harmoni antara kekuatan intelektual dan karakter.