"Penambangan pasir yang tidak terkendali mempercepat erosi pantai dan merusak habitat pesisir," kata Bird (2000). Selain itu, penambangan pasir juga dapat mengganggu habitat penyu yang sering kali menggunakan pantai sebagai tempat bertelur, serta mempengaruhi stabilitas ekosistem laut secara keseluruhan.
5. Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah salah satu ancaman terbesar bagi pantai di seluruh dunia. Kenaikan suhu global menyebabkan pencairan es di kutub dan peningkatan volume air laut, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Selain itu, perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas badai, yang mempercepat erosi pantai dan mengakibatkan kerusakan besar di wilayah pesisir.
Nicholls dan Cazenave (2010) menyatakan bahwa "Kenaikan permukaan laut adalah ancaman serius bagi banyak pantai di dunia, terutama yang dataran rendah." Wilayah pesisir yang rendah menghadapi risiko tenggelam dan banjir, yang mempengaruhi kehidupan masyarakat yang bergantung pada pantai sebagai sumber mata pencaharian.
Upaya Pengelolaan Pantai Secara Berkelanjutan
Melihat dampak negatif yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim, pengelolaan pantai secara berkelanjutan menjadi kebutuhan yang mendesak. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk melestarikan Pantai
Kesimpulan
Proses pantai merupakan interaksi kompleks antara faktor-faktor alami seperti erosi, sedimentasi, transportasi sedimen, gelombang, dan pasang surut. Proses-proses ini membentuk dan mengubah garis pantai secara dinamis. Namun, intervensi manusia, termasuk urbanisasi, pembangunan infrastruktur pesisir, pariwisata massal, reklamasi, penambangan pasir, serta dampak perubahan iklim, telah mempercepat degradasi pantai di seluruh dunia. Aktivitas-aktivitas ini mengganggu keseimbangan alami dan menyebabkan erosi yang lebih cepat, hilangnya habitat, dan risiko banjir yang meningkat.
Perubahan iklim yang memicu kenaikan permukaan laut dan intensitas badai menambah tekanan yang signifikan terhadap wilayah pesisir, terutama yang dataran rendah. Hal ini menempatkan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pada risiko kehilangan lahan, sumber daya alam, dan bahkan ancaman terhadap keselamatan mereka.
Untuk menghadapi tantangan ini, pengelolaan pantai secara berkelanjutan diperlukan. Langkah-langkah seperti pelestarian ekosistem pesisir (mangrove, terumbu karang), pengelolaan limbah, pengurangan pembangunan di daerah rentan, dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi sangat penting. Pengelolaan ini membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat lokal, sektor swasta, dan ilmuwan. Jika dikelola dengan baik, pantai dapat tetap menjadi sumber daya yang berharga secara ekologis, ekonomis, dan sosial bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H