1. Urbanisasi dan Pembangunan Infrastruktur
Urbanisasi di wilayah pesisir telah meningkatkan risiko kerusakan lingkungan pantai. Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, hotel, dan pemukiman di dekat garis pantai mengganggu proses alami seperti erosi dan sedimentasi. Pembangunan sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang, yang menyebabkan ketidakstabilan garis pantai dan hilangnya habitat penting.
Menurut Nordstrom (2000), "Urbanisasi pesisir menghambat aliran sedimen dan mempercepat erosi di beberapa tempat." Bangunan di sepanjang pantai juga sering menghalangi pergerakan alami material pantai, yang memperburuk masalah erosi di daerah sekitarnya. Infrastruktur keras seperti tanggul atau jetty yang dibangun untuk melindungi properti dari gelombang juga sering kali menyebabkan gangguan pada proses transportasi sedimen, yang berujung pada hilangnya material pantai di wilayah lain.
2. Pariwisata Massal
Pantai adalah tujuan wisata utama di banyak negara. Pariwisata, meskipun membawa keuntungan ekonomi, juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Pembangunan fasilitas wisata seperti resor, restoran, dan tempat hiburan sering kali dilakukan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan pantai.
Menurut Hall (2001), "Pariwisata yang masif sering kali merusak habitat pesisir melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan jumlah limbah." Wisatawan yang tidak bertanggung jawab dapat memperburuk masalah polusi di pantai, sementara kegiatan wisata seperti snorkeling atau jet ski dapat merusak terumbu karang dan kehidupan laut yang bergantung pada ekosistem pantai.
3. Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai adalah proses di mana lahan buatan ditambahkan ke wilayah laut untuk tujuan pembangunan. Meskipun reklamasi membawa manfaat ekonomi, seperti memperluas area untuk pembangunan, proses ini memiliki dampak besar terhadap lingkungan pesisir. Reklamasi dapat menyebabkan hilangnya habitat alami seperti hutan mangrove dan terumbu karang, serta mengubah dinamika alami arus laut dan sedimen.
Menurut Nordstrom (2000), "Reklamasi pantai merusak ekosistem pesisir dan meningkatkan risiko erosi di wilayah lain." Reklamasi juga mengurangi kemampuan alami pantai untuk menyerap gelombang dan badai, yang menyebabkan peningkatan risiko banjir di wilayah yang lebih rendah.
4. Penambangan Pasir
Penambangan pasir di wilayah pantai untuk bahan bangunan juga berdampak negatif pada lingkungan pesisir. Pasir adalah komponen utama yang menjaga stabilitas pantai, dan ketika ditambang secara berlebihan, pantai kehilangan material yang penting untuk menahan erosi.