Mohon tunggu...
Nanda Oktaviana
Nanda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nanda Oktaviana dengan nim 41522110053, fakultas teknik informatika, disini saya untuk mengerjakan kuis mata kuliah (pendidikan anti korupsi dan etik umb dengan dosen: Apollo, prof. Dr. M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Etika Telelogis Bethm untuk Pencegahan Korupsi di Indonesia

20 Juli 2024   22:40 Diperbarui: 20 Juli 2024   22:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
elibrary.stie-portnumbay.ac.id

 Implementasi Aplikasi Etika Telelogis Bentham

 1. Transparansi dan Akuntabilitas

Salah satu aspek kunci dari Etika Telelogis Bentham adalah transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. Aplikasi yang dikembangkan dapat menyediakan platform yang memungkinkan publik untuk mengakses informasi secara real-time tentang penggunaan anggaran dan kegiatan pemerintah. Contoh implementasi termasuk pembuatan database publik yang mencatat semua transaksi keuangan dan penggunaan dana publik yang dapat diakses oleh siapa saja.

Dengan meningkatkan transparansi, aplikasi ini juga mendorong akuntabilitas pemerintah dan meminimalkan ruang untuk praktik korupsi seperti mark-up anggaran atau penggelapan dana. Penggunaan teknologi blockchain, misalnya, dapat digunakan untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan terekam dengan jelas dan tidak dapat diubah.

 2. Pengawasan Publik yang Ditingkatkan

Aplikasi Etika Telelogis Bentham juga dapat meningkatkan partisipasi dan pengawasan publik terhadap pengelolaan keuangan publik. Fitur-fitur seperti mekanisme pelaporan online untuk dugaan korupsi atau pelanggaran etika, forum diskusi publik tentang anggaran, dan pemantauan kinerja proyek dapat memungkinkan masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya.

Pengawasan publik yang ditingkatkan tidak hanya berpotensi untuk mendeteksi lebih dini praktik korupsi tetapi juga untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari pihak yang berwenang.

 3. Sistem Insentif dan Hukuman

Untuk meningkatkan efektivitas aplikasi, dapat diterapkan sistem insentif bagi mereka yang aktif melaporkan praktik korupsi atau pelanggaran etika. Insentif seperti penghargaan, perlindungan hukum, atau pengakuan publik dapat merangsang partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan korupsi.

Di sisi lain, penerapan hukuman yang tegas terhadap pelaku korupsi juga penting untuk memberikan sinyal jelas bahwa tindakan korupsi tidak akan ditoleransi dan akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukuman yang konsisten dan adil juga merupakan bagian penting dari pemberantasan korupsi dan memperbaiki tata kelola publik.

4. Penggunaan Teknologi Canggih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun