Mohon tunggu...
Nanda Oktaviana
Nanda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nanda Oktaviana dengan nim 41522110053, fakultas teknik informatika, disini saya untuk mengerjakan kuis mata kuliah (pendidikan anti korupsi dan etik umb dengan dosen: Apollo, prof. Dr. M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskurrsus Metafora The Ring of Gyges dan Fenomena Korupsi di Indonesia

13 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 13 Juni 2024   21:54 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Ring of Gyges adalah kisah mitologis yang diceritakan oleh Plato dalam dialog "The Republic". Cerita ini berkisah tentang seorang gembala bernama Gyges yang menemukan sebuah cincin yang memiliki kekuatan untuk membuatnya menjadi tidak terlihat. Dengan kekuatan tersebut, Gyges mampu melakukan segala macam tindakan tanpa takut ketahuan atau dihukum. Akhirnya, Gyges menggunakan cincin tersebut untuk membunuh raja, merebut takhta, dan melakukan berbagai tindakan amoral lainnya.

Melalui cerita ini, Plato mengajukan pertanyaan mendasar tentang sifat manusia dan moralitas: apakah manusia secara alami cenderung melakukan kejahatan jika mereka tahu tidak akan ada konsekuensi atas perbuatan mereka? Plato, melalui tokoh Glaucon, berargumen bahwa manusia akan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka sendiri jika tidak ada risiko hukuman atau pengawasan.

Fenomena Korupsi di Indonesia:

Korupsi di Indonesia telah menjadi isu yang meresahkan selama beberapa dekade terakhir. Berbagai kasus korupsi melibatkan pejabat tinggi pemerintah, politisi, dan sektor swasta, yang seringkali mencerminkan perilaku seperti yang dijelaskan dalam metafora The Ring of Gyges. Ketika individu atau kelompok memiliki kekuasaan yang besar dan merasa tidak akan diawasi atau dihukum, mereka cenderung menyalahgunakan kekuasaan tersebut untuk keuntungan pribadi.

Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas korupsi, termasuk pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), penerapan berbagai regulasi anti-korupsi, dan peningkatan transparansi di berbagai sektor. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, terutama karena budaya korupsi yang sudah mengakar dan adanya sistem yang memungkinkan perilaku koruptif.

Analisis Metafora The Ring of Gyges dalam Konteks Korupsi di Indonesia

1. Kekuasaan Tanpa Pengawasan:

Metafora cincin Gyges menggambarkan bagaimana kekuasaan tanpa pengawasan dapat menimbulkan perilaku koruptif. Di Indonesia, kasus korupsi sering terjadi di lingkungan di mana pengawasan dan kontrol internal lemah. Misalnya, dalam beberapa kasus, pejabat tinggi yang memiliki wewenang besar dalam pengelolaan anggaran publik atau proyek infrastruktur seringkali menyalahgunakan kekuasaan mereka karena merasa tidak ada yang mengawasi.

2. Moralitas dan Integritas:

Cerita Gyges menyoroti pertanyaan tentang moralitas manusia. Apakah orang akan tetap berperilaku jujur jika mereka tahu tidak akan tertangkap? Di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan integritas dan moralitas pejabat publik melalui pendidikan anti-korupsi dan kampanye etika. Namun, efektivitas dari upaya ini masih menjadi perdebatan, mengingat masih banyaknya kasus korupsi yang terungkap.

3. Sistem dan Struktur:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun